PPP nilai kemenangan di Pulau Jawa sebagai pemanasan Pilpres 2019
Menurut PPP, kemenangan di Pulau Jawa ini untuk membaca peta politik pemilihan presiden. Di mana, mayoritas pemilih di tiga wilayah tersebut menghendaki sosok pemimpin yang agamis yang berjiwa nasionalis.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai kemenangan Pilkada 2018 di Pulau Jawa merupakan bentuk pemanasan menjelang Pilpres 2019. Untuk diketahui secara hasil hitung cepat atau quick count PPP meraih kemenangan dengan mengusung pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil - Ruzhanul Ulum di Pilkada Jabar, Ganjar Pranowo - Taj Yasin di Pilkada Jateng dan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak di Pilkada Jatim.
"Sehingga hubungan emosional dengan temen-temen struktural di bawah itu juga sangat erat. Bagi kami ini merupakan pemanasan yang bagus barangkali kesempatannya enggak bisa kami peroleh dua kali," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Kemenangan di Pulau Jawa ini untuk membaca peta politik pemilihan presiden. Di mana, mayoritas pemilih di tiga wilayah tersebut menghendaki sosok pemimpin yang agamis yang berjiwa nasionalis.
"Yang kami baca ini adalah masyarakat muslim yang berparadigma bahwa kita ini orang Indonesia yang beragama Islam bukan orang Islam yang sedang berada di Indonesia," papar dia.
Menurut Arsul itu sangat bagus untuk menjaga kesatuan dan persatuan di Indonesia.
"Katakanlah yang menonjol itu adalah mereka yang berparadigma orang Islam yang sedang berada di Indonesia. saya kira ini engga pas untuk persatuan dan kesatuan bangsa kita ke depan," jelas Arsul.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PDIP keok oleh 2 jenderal purnawirawan TNI di Pilgub Sumatera
Meski kalah di Pilgub, Dedi Mulyadi tetap akan bantu warga Jabar
Pembangunan tak merata, warga tiga TPS perbatasan RI-Malaysia golput Pilkada Kalbar
Hitung cepat sementara KPU Pilgub NTB: Suhaili-Muh Amin unggul 1,68%
Brimob bersenjata siaga di Kantor KPU Kaltim saat penghitungan suara