PPP Sebut Survei Median Jadi Modal Awal Buat Gibran
Meskipun demikian, elektabilitas dan popularitas saja tidak cukup bagi suami Selvi Ananda tersebut. Gibran juga harus memiliki kemampuan konsolidasi guna memaksimalkan jaringan, baik mesin partai maupun relawan.
Lembaga survei Median menyebut tingkat popularitas putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka masih kalah dari Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo. Survei tersebut dilakukan kepada warga Solo mulai 3-9 Desember 2019.
Terkait hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, capaian tersebut cukup bagus bagi Gibran. Sebab Gibran yang terhitung pendatang baru tersebut berhasil duduk di urutan kedua.
-
Bagaimana Gibran menang Pilpres? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Kapan Gibran dijadwalkan memenuhi panggilan Bawaslu? Wakil Sekretaris Tim Nasional Kampanye (TKN) Prabowo-Gibran, Aminuddin Ma'ruf memastikan, cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka akan memenuhi pemanggilan Badan Pengawaslu Pemilu (Bawaslu) Jakarta Pusat pada Rabu (3/1) hari ini. Adapun pemanggilan pemeriksaan ini terkait dugaan pelanggaran kampanye Gibran saat membagikan susu di Car Free Day pada awal Desember 2023 kemarin."Mas Gibran hari ini akan hadir ke Bawaslu Jakpus jam 13.00," kata Aminuddin ketika dikonfirmasi, Rabu (3/1).
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih atas perjuangan Gibran memimpin Solo? Mereka mengucapkan terima kasih atas perjuangannya memimpin Solo menjadi kota yang lebih maju.
-
Bagaimana Gibran disambut saat tiba di kantor Partai Golkar? Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu disambut Lodewijk dan Menpora Dito.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
"Itu menjadi modal berharga bagi Mas Gibran. Jangan dilihat nomor dua-nya, tapi dilihat tren kenaikan surveinya. Baru muncul, sudah bisa menyodok ke nomor dua. Bisa dilihat per tiga bulan beliau selalu naik. Itu menjadi modal awal untuk Mas Gibran," kata dia, di Kompleks Parlemen, Selasa (17/12).
Meskipun demikian, elektabilitas dan popularitas saja tidak cukup bagi suami Selvi Ananda tersebut. Gibran juga harus memiliki kemampuan konsolidasi guna memaksimalkan jaringan, baik mesin partai maupun relawan.
"Jangan terlena dengan popularitas yang sudah mulai bagus. Tapi itu sebagai modal awal bagus, tinggal bagaimana memperkuat dengan strukturnya nanti kalau itu diusung oleh koalisi partai, memaksimalkan struktur partai dan memaksimalkan jaringan relawan," pesannya.
Dia memperkirakan elektabilitas Gibran masih akan naik. Apalagi perhelatan pilkada 2020 yang masih relatif jauh. Gibran masih punya waktu. Elektabilitas Gibran bahkan diyakini makin melesat jika nanti ditetapkan sebagai calon.
"Ya hampir pasti naik, karena kan pemilu masih lama, dan belum ada pasangan calon. Pemilunya masih September, masih ada waktu sekitar ya 10 bulanan lah, 9 bulan praktisnya," ujar dia.
Prediksi tersebut berdasarkan pengalaman pada pilkada-pilkada yang sudah lewat. "Sama dengan dulu ketika Pak Sandiaga Uno dengan Anies, start di awal itu kan paling buncit, tapi kan tren terus naik. Ketika jadi paslon popularitas semakin naik. Juga ketika Sandi kemarin mau jadi wapres, kan popularitasnya masih bawah. Setelah menjadi calon naik,"
"Mas Gibran, ketika nanti ditetapkan sebagai paslon saya yakin elektabilitasnya akan semakin menyodok ke atas," ujarnya.
PPP pun tengah mempertimbangkan bakal ikut mengusung Gibran, jika nantinya dia ditetapkan sebagai calon kepala daerah oleh PDIP. "Tentu Mas Gibran menjadi salah satu yang kita timbang-timbang. Apalagi kita dengan PDI berkoalisi gitu. Kalau dilanjutkan ke koalisi tingkat lokal kan nggak ada masalah, bagus juga.
"Toh selama ini pengalaman kami di Kita Surakarta berhadapan dengan calon yang diusung PDIP selalu kalah. Mulai dari Pak Jokowi itu selalu kalah. Pas Pak Rudi kita ikut gabung baru menang," tandasnya.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menyebut hanya dua nama dari 18 orang yang popularitasnya tinggi dalam survei yang dilakukan Median. Yakni Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming Raka.
"Achmad Purnomo 94,5 persen dan kedua Gibran 82,3 persen, sisanya semua di bawah 50 persen," kata Rico di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
(mdk/fik)