PPP tanggapi tudingan Demokrat: Tidak ada kamus bajak membajak di kubu Jokowi
Bergabungnya kader-kader Demokrat ke kubu Jokowi-Ma'ruf dilakukan setelah melalui komunikasi dua arah.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengklarifikasi tudingan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf bersikap arogan membajak kader Demokrat. Wasekjen PPP Ahmad Baidowi menegaskan koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf sama sekali tidak pernah membajak kader-kader Demokrat untuk bergabung mendukung jagoannya.
Sejumlah kader Demokrat yang disebut telah menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf diantaranya Gubernur Jatim Soekarwo, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, Gubernur Papua Lukas Enembe, Deddy Mizwar.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang menjadi agenda pertemuan Ma'ruf Amin di kantor DPP PKB? Namun, agenda kedatangan Ma'Ruf yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB berlangsug tertutup. Bahkan awak media yang hadir tidak diperkenankan mendekat.Meski demikian, Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan yang ditemui di DPP PKB seusai jumpa pers pernyataan sikap atas penolakan muktamar tandingan sempat membenarkan kehadiran dari Ma'ruf.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
"Tidak ada kamus bajak membajak dalam tim kami," kata Awiek sapaan akrab Baidowi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (12/9).
Awiek mengatakan pihaknya juga tidak pernah memaksa kader partai kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf. Bergabungnya kader-kader Demokrat ke kubu Jokowi-Ma'ruf dilakukan setelah melalui komunikasi dua arah.
"Kalau pun ada kader parpol sebelah yang bergabung dengan kami. Itu bagian dari proses komunikasi alamiah bukan pemaksaan," tegasnya.
Dia menduga alasan kader partai di koalisi Prabowo-Sandi gabung ke Jokowi-Ma'ruf karena telah melihat fakta soal keberhasilan pemerintahan Jokowi.
"Tentu mereka yang bergabung lebih melihat track record dan fakta lapangan bahwa program Jokowi cukup berhasil. Dengan pilihan langsung seperti ini memang rentan adanya perbedaan sikap antara struktur dan kultur," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, apa yang disampaikan Timses Jokowi hanyalah klaim sepihak.
"Itu semua klaim-klaim dari kubu Jokowi yang merasa berhak dan merasa bisa seenaknya dan semaunya kepada pejabat negara karena merasa berkuasa," ucap Ferdinand saat dikonfirmasi, Selasa (11/9).
Dia menuturkan, sebenarnya hati Pakde Karwo ingin terus bersama Demokrat. Namun, dirinya menyebut apa yang dilakukan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf sangat arogan.
"Kami mengerti betul dan tahu betul situasi kebatinan Pakde Karwo yang sesungguhnya ingin terus bersama Partai Demokrat. Namun ulah dan perilaku Timses Jokowi-Ma'ruf ini seperti arogan sekali memasukkan nama seseorang jadi tim mereka. Seolah mereka paling berhak menentukan pilihan politik seseorang," ungkap Ferdinand.
Dia meminta, agar Tim Jokowi-Ma'ruf tak melakukan pembajakan lagi. Bahkan sampai menarik kader Demokrat.
Baca juga:
Sekjen Gerindra: Dukungan SBY dan Demokrat pada Prabowo luar biasa
Percaya SBY, Ketum PAN yakin Demokrat solid dukung Prabowo-Sandiaga
Sandiaga yakin dua kaki Demokrat kokoh di kubu Prabowo
Soal Pakde Karwo, tim Jokowi diminta tak bajak kader Demokrat
Emil Dardak tolak jadi Ketua Timses Prabowo di Jatim: Fokus urus Trenggalek