Prabowo Berkali-Kali 'Sentil' Pembantu Presiden Jokowi dalam Debat Capres
Prabowo berkali-kali sentil beberapa pejabat Jokowi. Berikut komentar pedasnya:
Calon Presiden Prabowo Subianto menyoroti soal pembantu presiden yang sering salah memberikan masukan pada Presiden Jokowi dalam memimpin. Hal itu disampaikan Prabowo dalam debat keempat capres di Hotel Shangri La Jakarta, Sabtu (30/3). Tema debat keempat adalah tentang ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.
Beberapa kali, Capres Prabowo mengkritik pembantu Presiden Jokowi dalam debat. Terutama masukan soal pertahanan dan keamanan. Berikut kritik Prabowo pada pembantu Presiden Jokowi:
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto sebelum mengikuti debat capres? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburrokhman mengatakan, sebelum mengikuti debat nanti malam, Prabowo melakukan aktivitas kecil sejak pagi. Seperti olahraga agar fit. "Persiapan Pak Prabowo pagi olahraga dan menjaga suara ya," kata Habiburrokhman kepada awak media di Jakarta, Minggu (7/1).
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Budaya ABS Masih Ada
Capres Prabowo Subianto menyoroti masih lemahnya pertahanan Indonesia. Apalagi budaya asal bapak senang atau ABS masih ada dalam militer. Prabowo mengetahui hal itu karena pengalamannya di dunia militer.
"Saya pengalaman di tentara, budaya ABS (asal bapak senang) banyak. Ketemu Panglima siap pak, aman pak, terkendali pak, radar cukup pak. (itu semua) Pak tidak benar pak (Jokowi). Jadi itu saja Pak (Jokowi)," kata Prabowo.
Namun, Prabowo tidak ingin menyalahkan Jokowi sebagai presiden. Sebab budaya ABS sudah lama terjadi.
Prabowo Sindir Orang Kepercayaan Jokowi
Prabowo juga mempertanyakan soal orang kepercayaan Jokowi yang memberikan masukan masalah pertahanan keamanan. Menurutnya, orang yang memberitahu soal prediksi tak ada perang dalam 20 tahun itu salah.
"Saya waktu Letnan dua masih muda, saya dapat pengarahan dari jenderal-jenderal saya, 'dalam waktu 20 tahun tidak akan terjadi perang terbuka'. Tahu-tahu tahun 75 Timtim meletus," kata Prabowo.
"Pak yang memberi briefing kepada bapak...Aduh, aduh aduh, aduh, siapa yang memberi briefing itu Pak. Tidak boleh dalam pertahanan keamanan kita ,menganggap tidak ada perang," kata Prabowo.
Alasannya, sumber kekayaan alam Indonesia disebut Prabowo bisa menjadi incaran negara lain. "Bagaimana kok ada briefing ke Presiden 20 tahun tidak ada invasi, itu tidak benar. Saya katakan di sini Pak, tidak benar itu Pak yang briefing bapak. Saya nggak tahu deh harus diapain, kalau saya presidennya ya saya ganti itu yang kasih briefing karena saya yang mengalami," kata Prabowo.
Sindir Ada Pejabat Arahkan Aparat Dukung Paslon
Prabowo juga mengkritik pejabat-pejabat dalam pemerintahan Jokowi yang meminta aparat untuk membantu salah satu paslon. Namun Prabowo tak menyebut pejabat atau aparat itu.
Â
"Maaf, Pak, saya harus menyampaikan bahwa Bapak komit terhadap demokrasi, saya tahu. Tetapi maaf, Pak, bocor di mana-mana surat-surat dari pejabat Bapak yang memerintahkan penggunaan aparat untuk membantu salah satu kontestan dalam Pemilu," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, ini tak sesuai dengan kaidah demokrasi. Pak, ini kan tidak sesuai dengan kaidah demokrasi. Saya khawatir mungkin Bapak tidak paham. Di bawah ini banyak ada kepala desa dimasukin penjara, dipanggil dikasih pengarahan. Aparat yang memberikan pengarahan," tegas Prabowo.
"Ini bagaimana dengan sistem sebaik apapun kalau memang political will menjalankan pemerintahan tidak ada. Saya khawatir distrust ini," tutur Prabowo.
Prabowo Sindir Penasihat Militer Jokowi
Prabowo juga mengkritik penasihat militer Jokowi soal alutsista milik Indonesia. Ia mempertanyakan soal data kekuatan militer Indonesia.
"Pak Jokowi tolong penasihat militernya, bukannya saya tidak percaya sama TNI. Kapal selam berapa yang kita miliki, jenis berapa, kemampuannya berapa. Pesawat berapa, kita negara seluas Eropa, berapa skuadron fighters yang kita punya, peluru kendalinya berapa," tuturnya.