Prabowo: Meski Menang Pilpres Tak Ada Euforia, Ingat Ilmu Padi
Prabowo bersama jajaran elite politik yang tergabung dalam tim suksesnya mengaku mengikuti ilmu padi, yaitu makin berisi, makin merunduk.
Ilmu padi dimaknai makin besar kekuasaan yang diemban, harus makin rendah hati menjaga kepercayaan dari rakyat.
- Pencoblosan Pilkada 2024 Usai, Prabowo: yang Menang Jangan Euforia, yang Kalah Harus Mendukung
- Temui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres
- Prabowo Janji Lindungi Semua Suku dan Agama Jika Menang Pilpres 2024
- Prabowo Ungkap Jokowi Guru Politik: Saya Dua Kali Kalah dari Beliau
Prabowo: Meski Menang Pilpres Tak Ada Euforia, Ingat Ilmu Padi
Calon Presiden RI Prabowo Subianto mengaku tak ada euforia meskipun dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka menang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Prabowo bersama jajaran elite politik yang tergabung dalam tim suksesnya mengaku mengikuti ilmu padi, yaitu makin berisi, makin merunduk.
Ilmu padi dimaknai makin besar kekuasaan yang diemban, harus makin rendah hati menjaga kepercayaan dari rakyat.
"Mari kita menatap hari depan dengan semangat, percaya diri, tidak dengan jemawa, tidak dengan keangkuhan. Saya sangat percaya, kesombongan awal kehancuran,” kata Prabowo saat acara buka puasa bersama kader-kader PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis (22/3).
“Kita ingat petuah-petuah nenek moyang kita, ilmu padi, makin berisi makin merunduk, makin diberi kepercayaan, makin waspada. Makin bertekad untuk menjaga jangan sampai mengecewakan kepercayaan itu," imbuh Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyatakan bahwa pihaknya harus bekerja lebih keras untuk rakyat.
Dia mengulang kembali ceramah Gus Miftah yang menceritakan kisah Umar bin Khatab saat diangkat sebagai khalifah.
"Kemenangan ini tidak membawa suatu euforia, suatu kegembiraan yang meluap-luap. Saya kira ini disinggung Gus Miftah bahwa Umar begitu diangkat menjadi khalifah yang diucapkan justru innalilahi karena merasa tanggung jawab,"
kata Prabowo.
merdeka.com
Daripada membuat pesta perayaan, Prabowo lebih memilih untuk bertemu dengan para pakar untuk berdiskusi mengenai masalah-masalah kebangsaan.
"Kita mengakui kita harus introspeksi diri. Kita mawas diri. Sebagai elite, elite politik, elite masyarakat harus melihat kelemahan sistem kita. Kita tidak boleh, menurut saya, menganggap semua itu sudah baik. Jadi, tidak hanya orang-orang tertentu yang merasa tidak baik-baik saja. Kita juga merasakan. Makanya, kita ingin memperbaiki,"
kata Prabowo.
merdeka.com
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon terpilih pada Pilpres 2024.
Prabowo-Gibran meraih 96.214.691 suara, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 40.971.906 suara, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. mendapatkan 27.040.878 suara. Adapun total surat suara sah sebanyak 164.227.475 suara.
Pasangan calon terpilih, Prabowo-Gibran, dijadwalkan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024–2029 pada 20 Oktober 2024.