Prabowo Panggil Para Calon Menteri, Sri Mulyani Wakili PDIP?
PDIP berharap susunan kabinet mencerminkan bagaimana kebijakan pemimpin di dalam melihat persoalan dan arah bagi masa depan.
Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mulai memanggil calon menteri yang akan membantu pemerintahannya ke depan.
Namun, dari 49 tokoh yang hadir ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin (15/10) kemarin, belum terlihat ada politikus PDIP.
- Perintah Tegas Prabowo ke para Pembantunya di Kabinet, Kalau Ngeyel Langsung Dicopot!
- Kabinet Bentukan Prabowo Diharapkan Mampu Perkuat Persaudaraan Antar-Rakyat
- Budi Gunawan Ikut Pembekalan Prabowo di Hambalang, Begini Respons PDIP
- Wapres Ma'ruf Amin: Prabowo Rangkul Banyak Pihak di Kabinet untuk Ikut Pikirkan Bangsa
Juru Bicara PDI Perjuangan, Chico Hakim mengatakan, partai berlambang banteng itu ternyata belum memutuskan akan bergabung atau di luar pemerintahan Prabowo-Gibran. PDIP berharap susunan kabinet yang rencananya diumumkan 21 Oktober nanti mencerminkan bagaimana kebijakan pemimpin di dalam melihat persoalan dan arah bagi masa depan.
“Bahwa keputusan strategis apakah berada dalam pemerintahan ke depan atau berada di luar dan menjadi penyeimbang merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Chico dalam keterangannya, Selasa (15/10).
Lega Ada Nama Sri Mulyani
Sementara untuk nama-nama yang sudah dipanggil, PDIP mengapresiasi kemunculan Sri Mulyani di rumah Prabowo kemarin.
"Setidaknya adanya Sri Mulyani dalam jajaran kabinet, prinsip kehati-hatian dalam kebijakan fiskal lebih terjaga di tengah melesunya perekonomian nasional dan beban utang luar negeri,” ujar Chico.
Hubungan Prabowo dan Megawati Baik
Andai kata PDIP tak mengirimkan nama untuk kabinet Prabowo-Gibran, Chico memastikan hubungan Prabowo-Megawati sangat baik dan memiliki sejarah panjang harmonis.
"Sangat baik dan memiliki akar historis. Dalam beberapa platform partai seperti yang berkaitan dengan kedaulatan pangan, energi, keuangan, pertahanan, dan pentingnya nation and character building serta politik pendidikan dan kemudayaan, antara kedua partai memiliki pemahaman yang tidak jauh berbeda," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo menyebut PKS juga tidak mengirimkan usulan dari kalangan partai. PKS mengusulkan seseorang dari kalangan profesional.
"Mungkin PKS, anda tidak perhatikan tapi karena dia seorang profesional," ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan, tak semua partai koalisi menyodorkan nama-nama dari kalangan partai. Prabowo mengapresiasi hal itu.
"Jadi gini beberapa saya terus terang saja saya menyatakan saya apresiasi para ketum banyak ketum yang diajukan orang-orang profesional. Mungkin anda tidak perhatikan bahwa yang ajukan itu partai A partai B karena yang diajukan justru orang-orang teknokrat," ujar Prabowo.