Prabowo Rapat Tertutup dengan Bahlil di Istana Merdeka, Bahas Dua Hal Ini
Selain Bahlil, rapat tersebut dihadiri Kepala Badan Investigasi Khusus dan Pengendalian Pembangunan, Aris Marsudiyanto.
Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat internal di Istana Merdeka, Jakarta, dengan sejumlah menteri. Prabowo membahas langkah-langkah strategis untuk mendorong kemandirian energi nasional dan memastikan subsidi energi yang tepat sasaran.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, fokus utama diskusi adalah meningkatkan lifting minyak dalam negeri yang saat ini tersebar di 301 wilayah kerja.
- Prabowo Panggil Sejumlah Menteri hingga Kepala Badan ke Istana, Ini yang Dibahas
- Prabowo Bentuk Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi, Ini Tugasnya
- Tak Hadir Rapat Terakhir, Cak Imin Titip Salam ke Prabowo
- Prabowo Yakin Bisa Menang Satu Putaran usai Lihat Hasil Survei: Kita Tak Boleh Lengah dan Sombong
"Kita tahu bahwa cadangan minyak kita yang sudah ada itu sudah sekitar 301 wilayah kerja tapi sampai sekarang belum Plan of Development (POD), ini akan kita lakukan," ujar Bahlil usai rapat dalam keterangannya di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10).
Bahlil juga menekankan pentingnya program revitalisasi 4.500 sumur minyak idle well, yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo guna mencapai kemandirian energi.
Sebagai upaya percepatan di lapangan, Kepala Badan Investigasi Khusus dan Pengendalian Pembangunan, Aris Marsudiyanto, turut diminta untuk berperan aktif dalam mengatasi hambatan-hambatan teknis yang ada.
"Saya minta bantu dari Pak Aris sebagai Kepala Badan Investigasi Khusus dan Pengendalian Pembangunan untuk bagaimana melakukan percepatan-percepatan di lapangan kalau ada kendala," ungkap Bahlil.
Selain itu, rapat ini juga membahas upaya optimalisasi subsidi energi agar lebih tepat sasaran. Bahlil yang ditunjuk sebagai ketua tim dalam penggodokan kebijakan ini menjelaskan, bahwa formulasi untuk subsidi energi yang lebih efisien tengah dirancang.
"Datanya harus sama, harus tepat sasaran, jangan yang kita kasih subsidi yang tidak tepat sasaran," ucap Bahlil.
Pihaknya juga akan memastikan bahwa tim yang ditunjuk akan segera menyelesaikan tugas ini untuk dilaporkan kepada Presiden Prabowo sebagai bahan referensi dalam pengambilan keputusan.
"Nanti keputusannya akan disampaikan setelah tim ini bekerja selesai, kami akan lapor kepada Bapak Presiden," tutur Bahlil.