Pramono Anung Temui Warga Jakarta, Dicurhati Sopir Truk Soal Maraknya Aksi Premanisme di Tanjung Priok
Selain dicurhati sopir truk mengenai maraknya aksi premanisme, Pramono juga mengaku dikeluhkan masyarakat yang memiliki usaha UMKM katering.
Bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung melakukan pertemuan dengan perwakilan warga Jakarta. Pertemuan ini dilakukan di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Menurut Pramono, perwakilan warga itu berasal dari pelbagai lapisan masyarakat. Mulai dari Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), difabel, seniman, sopir, tukang ojek, pemain keroncong.
- Pramono Anung Janji Akan Tuntaskan Masa Jabatan di Jakarta Jika Terpilih Jadi Gubernur, Tak Berniat Ikut Pemilihan Lain
- Pramono Anung: Kalau Terpilih Gubernur Jakarta, Saya Bukan Naik Jabatan Tapi Malah Turun
- Pramono Anung Bakal Temui Mantan Gubernur Jakarta Terdahulu, Bahas Apa?
- Pramono Anung: Saya Tidak Menduga, Meminta dan Berharap Maju Pilkada
Pramono mendengarkan keluhan satu persatu perwakilan warga Jakarta tersebut. Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab) Kabinet Indonesia Maju (KIM) ini, pertemuan sengaja digelar karena dirinya ingin belanja masalah serta mendapatkan masukan dari masyarakat.
Selain itu, Pramono juga ingin mengetahui persoalan atau problem terjadi di lapangan.
"Tadi datang dari Petamburan, dari Tanah Abang, Pasar Baru, macam-macam dan itu memberikan masukan memperkaya bagi saya pribadi untuk mengetahui persoalan di Jakarta," ujar Pramono.
Dikeluhkan Aksi Premanisme
Aksi-aksi premanisme terjadi di kawasan Tanjung Priok juga menjadi keluhan dilaporkan sopir trailer kepada Pramono Anung.
Pramono mendengar keluhan terkait maraknya premanisme di daerah Tanjung Priok, terutama yang menargetkan sopir-sopir truk trailer.
"Hari ini kita belanja masalah dan luar biasa, saya juga kaget yang bertanya lebih dari 12 orang dan pertanyaannya dalam-dalam, termasuk misalnya sopir trailer di Tanjung Priok, bagaimana mengatasi premanisme dan sebagainya," kata dia.
Selain dicurhati sopir truk mengenai maraknya aksi premanisme, Pramono juga mengaku dikeluhkan masyarakat yang memiliki usaha UMKM katering. Pramono diminta agar mempermudah pinjaman modal dengan tidak ingin adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Karena KUR kan ada suku bunganya, dia maunya enggak ada bunganya. Kalau ada bunga kan di Bank Syariah, pertanyannya apakah birokrasi pemerintah bisa melakukan itu? memberikan subsidi untuk itu?. Nah yang begitulah yang menjadi belanja permasalahan hari ini," ujar Pramono.
Bakal Lanjutkan Program Gubernur Terdahulu
Dalam kesempatan itu, Pramono juga sempat menyinggung soal status Jakarta yang kini menjadi kota global dan pusat perekonomian nasional. Sehingga, siapa pun yang akan menjadi gubernur di Jakarta nanti ditegaskannya harus bisa melakukan terobosan-terobosan dan bekerja yang tidak biasa.
Bukan tanpa sebab, Pramono mengungkapkan, Jakarta sebentar lagi bukanlah Ibu Kota Negara. Tapi, statusnya akan berubah menjadi kota global atau pusat perekonomian nasional.
Karena itulah, siapapun pemimpinnya harus bisa melakukan terobosan-terobosan dan bekerja esktra. Pramono pun tak sungkan melanjutkan program-progam pendahulunya bila dipercaya memimpin Daerah Khusus Jakarta. Misalnya, di bidang transportasi. Pramono menyinggung keberadaan TransJakarta dan LRT maupun MRT yang dinilai memiliki segudang manfaat untuk masyarakat. Namun, dia menganggap perlu adanya perbaikan.
"Apa yang menjadi legacy semua gubernur diperbaiki dan disempurnakan, contoh TransJakarta itu kan mulai dari zaman Pak Sutiyoso termasuk LRT misalnya. Ini yang jadi problem kalau orang di Tangerang Selatan atau di Bekasi kan belum nyambung sepenuhnya," tandas dia.