Pramono Edhie: Apa yang sudah dicapai era pemerintahan Megawati?
"Bandingkan pada saat ibu Mega berkuasa membangun koalisi, dibanding Demokrat, apa yang dicapai?" ujar Pramono.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) belajar banyak dari koalisi yang dibentuk oleh Partai Demokrat . Koalisi sekretariat gabungan yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dinilai gagal.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo tak terima dengan tudingan itu. Dia mempertanyakan apakah ada pemerintahan yang dibentuk sedemokrasi SBY dengan membangun koalisi.
"PDIP punya penilaian koalisi kemarin dibangun kurang efektif bisa iya bisa tidak, karena demokrasi Indonesia terbuka, multipartai tidak bisa dilakukan di zaman Pak Harto, pernah enggak dilakukan Ibu Mega? Efektif enggak?" ujar Pramono Edhie di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/3).
Dia juga mempertanyakan apa saja capaian yang diraih PDIP saat Megawati menjadi presiden. Kendati begitu, dia menilai sah saja jika ada partai yang menilai koalisi SBY tidak efektif.
"Bandingkan pada saat ibu Mega berkuasa membangun koalisi, dibanding Demokrat, apa yang dicapai?" tegas dia.
Sebelumnya, PDIP mengaku belajar banyak dari kegagalan Partai Demokrat membangun koalisi yang tidak solid. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini ingin membentuk koalisi yang punya komitmen membangun dan memperkuat sistem presidensial.
"Berangkat dari kegagalan pemerintahan koalisi ala Partai Demokrat pada periode pemerintahan SBY - Boediono , maka partai-partai yang akan bekerja sama (dengan PDIP) harus sepakat untuk memperkuat sistem presidensial," kata Wasekjen PDIP Achmad Basarah dalam pesan singkat, Jumat (21/3).
Dia mengatakan, koalisi ala Partai Demokrat basis keputusannya mengamankan kekuasaan antar parpol koalisi. Sehingga dia tak ingin kejadian tersebut terulang lagi jika PDIP menang Pemilu 2014.
Anggota Komisi III DPR ini menilai tidak bagus jika dalam berkoalisi hanya dalam rangka bagi-bagi kekuasaan. Oleh sebab itu, kata dia, PDIP akan selektif memilih partai untuk berkoalisi.
"Namun apabila bergabungnya parpol-parpol hanya berorientasi kekuasaan semata maka kami akan lebih selektif lagi," katanya.
Baca juga:
Pramono Edhie tak takut lawan Jokowi
Pramono Edhie: Kampanye Demokrat paling ramai dari partai lain
Pramono: SBY berhak pakai pesawat kepresidenan buat kampanye
Pramone Edhie kampanye di GOR Jakarta Utara bersama Farhat Abbas
Pramono Edhie: Capres TNI-Polri yang terbaik
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kenapa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai Cagub? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.