Pramono Temui ‘Dedengkot Betawi’, Didoakan Jadi Gubernur Jakarta yang Tulus Layani Warga
Haji Nuri Thaher yang akrab disapa Babe Nuri adalah tokoh masyarakat yang juga kerap disebut sebagai Dedengkot Betawi.
Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menemui Haji Nuri Thaher, di kediamannya, di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Kamis (19/9).
Dalam pertemuan itu, Pramono didoakan mampu melayani masyarakat Jakarta dengan tulus dan ikhlas.
- Kagumnya Pramono Anung dengan Pemikiran Ali Sadikin Bangun Jakarta
- Sowan ke 'Dedengkot Betawi' Babe Nuri, Pramono Beberkan Program Kesejahteraan bagi Warga Jakarta
- Pramono Anung Puji Kiai Zanuri: Foke sampai Jokowi Menghormati Beliau
- Pramono Anung Bakal Temui Mantan Gubernur Jakarta Terdahulu, Bahas Apa?
Pramono menemui Haji Nuri Thaher, yang dikenal sebagai ‘Dedengkot Betawi’ atas saran beberapa tokoh Jakarta. Di antaranya adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke).
“Saya senang bisa ketemu Pak Haji Nuri Thaher, saya ingin silaturahmi, meminta doa, dan kebetulan Pak Haji Nuri hari ini berulang tahun ke-83,” ungkap Pramono.
Haji Nuri Thaher yang akrab disapa Babe Nuri adalah tokoh masyarakat yang juga kerap disebut sebagai ‘Dedengkot Betawi’ karena perannya dalam mendirikan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
Babe Nuri Dukung Pramono
Tak cuma itu, Babe Nuri juga konsisten dalam memajukan masyarakat Betawi beserta adat budayanya.
“Saya harapkan saudara-saudara saya yang ada di Jakarta, khususnya kaum Betawi untuk menghargai apa yang Pak Pramono ditugaskan, dengan keikhlasan hati Pak Pramono untuk mengangkat harkat orang Betawi,” ungkap Babe Nuri.
“Tentunya saya sangat mendukung, mengharapkan Pak Pramono siap demi Jakarta atau kaum Betawi khususnya,” sambung Babe Nuri, usai pertemuan dengan Pramono yang berlangsung hampir satu jam.
Pramono bertekad menjadikan Jakarta jauh lebih maju dari kota manapun di dunia.
Namun, Pramono menegaskan kemajuan itu harus berpihak pada warga sebagai pemilik Jakarta. Keberpihakan pada warga akan diterjemahkan dalam program yang menghadirkan sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan.
Saat lapangan pekerjaan tercipta lebih banyak, pengangguran akan terserap, warga Jakarta akan lebih sejahtera, lebih bersahabat, dan lebih bahagia.