PSI Sarankan Stafsus Jokowi yang Minta Dukungan Camat Agar Mengundurkan Diri
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyarankan Staf Khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra, untuk mengundurkan diri.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyarankan Staf Khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra, untuk mengundurkan diri. Saran ini disampaikan setelah gaduh surat dari Andi dengan kop Sekretariat Kabinet yang meminta camat mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek menanggulangi Covid-19.
"Dalam demokrasi yang mapan, pejabat publik mengundurkan diri karena kesalahan adalah hal biasa. Mungkin Mas Taufan bisa memberi contoh, membuat tradisi baru, dengan kesadaran pribadi mau mengundurkan diri," kata Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka, dalam keterangannya, Selasa (14/4).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Menurut Isyana, konflik kepentingan terlihat jelas dari isi surat tersebut.
"Ada konflik kepentingan dalam surat yang tidak seharusnya dilakukan seseorang yang memiliki jabatan sangat penting," ungkap Isyana.
Meskipun Andi sudah meminta maaf, namun terkesan sebatas permohonan maaf pribadi. Padahal surat yang dikirimnya dengan menggunakan kop Sekretariat Kabinet.
"Memang Mas Taufan sudah meminta maaf, tapi tidak menggunakan kop surat yang sama, yaitu Sekretariat Kabinet. Juga di bawah tanda tangan dan nama hanya bertuliskan email pribadi,” lanjut Isyana.
Dalam situasi sulit sekarang, para pembantu presiden diharapkan tidak menambah berat beban Jokowi.
"Setiap langkah dan pernyataan harus terukur dan bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Istana: Stafsus Jokowi Andi Taufan Diberi Teguran Keras Karena Surati Camat
Demokrat Sarankan Jokowi Berhentikan Stafsus yang Minta Dukungan Camat
Ombudsman Nilai Langkah Stafsus Presiden Surati Camat Bentuk Maladministrasi
DPR Soal Stafsus Jokowi Surati Camat: Anak Muda Harus Dibina Jangan Jadi Pajangan
Politikus PKS Minta Jokowi Tegur Stafsus yang Surati Camat Pakai Kop Istana
Gaduh Surat Stafsus Milenial Jokowi Minta Dukungan Camat