Puan bantah hasil survei yang menyebutkan Jokowi pantas pimpin PDIP
"Yang disurvei itu seharusnya orang PDIP dong, bukan orang di luar," ujar Puan Maharani.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengaku tak mengetahui jika namanya masuk dalam bursa wakil ketua umum (Waketum) DPP PDIP pada kongres mendatang. Dia juga mengaku tak mengetahui adanya kabar bahwa dirinya siap mundur dari jabatan menteri jika namanya benar-benar masuk dalam posisi baru di kepengurusan partai pimpinan ibunya.
"Saya sudah tidak mempunyai kapasitas untuk menjawab seputar Kongres PDIP tersebut. Tanyakan ke DPP dong, jangan ke saya," ujar Puan saat ditemui wartawan, di sela peninjauan Balai Pengembangan Tanaman Obat Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (31/3).
Saat kembali didesak mengenai isu tersebut, secara diplomatis putri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri ini meminta wartawan untuk menanyakan langsung benar atau tidaknya kabar tersebut ke DPP. Menurut Puan yang memiliki hak untuk menjawab seputar Kongres PDIP tersebut adalah DPP, termasuk komposisi kepengurusan yang baru, pasca Kongres.
"Kongresnya saja kan masih lama. Masak tanya ke saya, tanya DPP dong. Saya kan sudah tidak punya kapasitas untuk menjawab," ucapnya.
Puan mengatakan, dalam kongres mendatang, secara aklamasi akan kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum periode 2015-2020.
Terkait adanya survei yang menyebut nama Presiden Jokowi pantas menjabat ketua umum PDIP, Puan menepisnya. Menurut dia, seharusnya yang disurvei itu adalah internal partai, bukan di luar partai.
"Yang disurvei itu seharusnya orang PDIP dong, bukan orang di luar," pungkasnya.