Pujian Waketum Gerindra buat Jokowi malah berbuah cibiran
Setelah menyebut PDIP mirip PKI yang berujung pelaporan ke polisi, sikap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono berubah drastis. Dia kini berbalik memuji-muji pemerintahan Jokowi. Sayangnya, pujian itu menimbulkan tanda tanya hingga cibiran dari politikus dari kubu partai koalisi.
Setelah menyebut PDIP mirip PKI yang berujung pelaporan ke polisi, sikap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono berubah drastis. Dia kini berbalik memuji-muji pemerintahan Jokowi. Sayangnya, pujian itu menimbulkan tanda tanya hingga cibiran dari politikus dari kubu partai koalisi.
Dalam keterangan tertulisnya, Arief menilai 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK telah menunjukkan kemajuan yang bisa dirasakan masyarakat. Kemajuan itu, kata Arief, terlihat dari angka inflasi yang terkendali, tidak adanya krisis perbankan dan keuangan serta minimnya angka pengangguran.
"Banyak negara lain sedang menuju krisis keuangan dan mengalami pelemahan ekonomi dan ledakan pengangguran," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/8).
Arief juga memuji ketersediaan sembako yang dapat dibeli masyarakat dengan harga murah dan membandingkan era Jokowi dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di tahun ketiga pemerintahan. Di tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Arief melihat para petani tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan pupuk, BBM dan gas.
Selain itu, Arief juga membanggakan pembangunan infrastruktur era Jokowi-JK yang bertujuan untuk pemerataan pembangunan di luar Jawa sehingga angka pertumbuhan ekonomi bisa naik.
Arief menilai bukan tidak mungkin Jokowi akan kembali terpilih menjadi Presiden di Pemilu 2019 mendatang. "Melihat prestasi Joko Widodo yang bakal meraih kesuksesan sepertinya bukan tidak mungkin Joko Widodo akan terpilih kembali jika mencalonkan kembali sebagai capres 2019," pungkasnya.
Ketika dikonfirmasi, dia mengaku pujian untuk Jokowi itu disampaikan karena mengikuti pesan Prabowo. "Pak Prabowo mengajarkan kejujuran. Dia bilang jangan mengkritik tanpa fakta. Kalau itu bagus katakan bagus. Ingat debat Presiden, Pak Prabowo puji Jokowi. Prabowo berpikir untuk bangsa bukan pribadi. Jadi enggak ada masalah," ucapnya.
Arief juga menepis bahwa pujian kepada Jokowi terkait dengan laporan dari organisasi sayap PDIP atas ucapannya.
Namun, Obral pujian Arief itu malah mendapat tanggapan sinis dari sejumlah politikus partai koalisi. Wasekjen PPP Ahmad Baidowi mengatakan konsistensi diperlukan dalam berpolitik. Menurut dia, aneh bila pihak yang semula keras mengkritik lalu kemudian mengobral ujian kepada pemerintah.
"Yang tidak baik apabila tiba-tiba berubah dari yang semula garang menjadi lembut atau sebaliknya. Yang jelas publik Indonesia sudah dewasa dan bisa menilai," kata pria yang akrab disapa Awiek ini saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/8).
Sedangkan Wasekjen Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily berharap pujian itu tulus tanpa ada maksud tertentu. Dia meminta Arief bisa konsisten dan objektif atas ucapannya. "Saya berharap pujian kepada Pemerintahan Jokowi itu merupakan pujian yang tulus dan ikhlas dari hati yang paling dalam ya. Bukan disebabkan karena buntut persoalan pernyataannya tentang PDIP itu," kata Ace saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/8).
Selain itu, Ace juga berharap pujian Arief soal pencapaian pemerintah bisa ditularkan kepada kader Gerindra yang lain. Pihaknya bersyukur ada pihak-pihak yang memuji kinerja Jokowi.
"Golkar sendiri kan memang konsisten dengan dukungannya kepada Pemerintahan Jokowi. Apabila ada yang memuji Pemerintahan Jokowi ya alhamdulillah," tegasnya.
Dengan pujian itu, menurut Ace, menunjukkan apresiasi atas kinerja Jokowi-JK selama 3 tahun memerintah. Apalagi, pujian itu datang dari kader Gerindra yang selama ini rajin mengkritisi pemerintah. "Berarti kerja keras Pak Jokowi ada yang mengapresiasi. Apalagi yang mengapresiasinya kader Partai Gerindra yang selama ini selalu kritis terhadap Pemerintahan Jokowi," tandas Ace.
Sementara Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menilai pujian Arief tak perlu ditanggapi serius. Dia malah menganggap pujian Arief hanya sebagai guyonan sebab, Arief memang dikenal sebagai orang yang ceplas ceplos.
"Jadi baik pujian maupun kritikan jangan terlalu dianggap serius. Enggak perlu marah juga enggak perlu senang, anggap saja guyonan seorang sahabat," kata Daniel saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/8).
Oleh karena itu, Daniel enggan berspekulasi dengan tujuan dan maksud Arief. Pihaknya mengapresiasi pujian Arief lantaran lebih baik ketimbang hanya menghujat pemerintah.
"Dan saat ini kita perlu saling menguatkan hubungan kehidupan sosial yang harmonis, itu yang kita butuhkan saat ini. Masyarakat sudah jenuh dengan kekisruhan dan saling hujat di dunia sosmed," tutupnya.
Baca juga:
Obral pujian Waketum Gerindra Arief Poyuono untuk Presiden Jokowi
Arief Poyuono puji Jokowi karena ingat pesan Prabowo
Golkar harap pujian Waketum Gerindra ke Jokowi tulus dari hati
PPP sindir Waketum Gerindra: Tidak baik semula garang menjadi lembut
Wasekjen PKB sebut pujian Arief Poyuono ke Jokowi hanya guyonan
Laporkan Waketum Gerindra, Ketua Repdem PDIP diperiksa polisi
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.