Reaksi Keras Ganjar Disinggung Elektabilitasnya Menurun Drastis
Adjie menjelaskan faktor merosotnya suara Ganjar-Mahfud lantaran blunder kubu Ganjar yang kerap menyerang Jokowi belakangan ini.
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan penurunan dari 36,9 persen menjadi 28,6 persen.
Reaksi Keras Ganjar Disinggung Elektabilitasnya Menurun Drastis
Reaksi Keras Ganjar Disinggung Elektabilitasnya Menurun Drastis
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menilai, hasil dari berbagai lembaga survei yang menyatakan elektabilitasnya dan cawapres Mahfud Md menurut merupakan informasi yang tidak benar.
Sebab, hasil survei dari internalnya menyatakan elektabilitas Ganjar-Mahfud tidak mengalami penurunan.
"Saya punya banyak survei yang semua saya baca, dan saya punya survei internal kok tidak sama informasinya itu,"
kata Ganjar, usai bertemu Boediono di Jalan Jambu, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).
"Artinya, informasinya tidak benar," sambungnya.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby menjelaskan elektabilitas Ganjar-Mahfud di bulan Oktober 2023 lalu sebesar 36,9 persen. Namun elektabilitasnya jeblok di bulan November 2023 jadi hanya 28,6 persen.
Sementara elektabilitas pasangan AMIN di bulan Oktober sebesar 8,8 persen. Kemudian di November 2023 melonjak menjadi 20,3 persen.
"Ganjar-Mahfud sekarang turun jauh hanya 28,6 persen. Dari data ini Prabowo-Gibran hampir dua digit selisih dari pasangan terdekatnya yakni Ganjar-Mahfud. Dan Ganjar-Mahfud alami penurunan begitu jauh. Dan AMIN cenderung kenaikan,"
kata Adjie dalam konferensi persnya, Senin (20/11).
Adjie menjelaskan faktor merosotnya suara Ganjar-Mahfud lantaran blunder kubu Ganjar yang kerap menyerang Jokowi belakangan ini. Baginya, serangan tersebut membuat pendukung Jokowi pergi dari Ganjar.
Hal ini terlihat pada bulan Oktober 2023, pemilih yang puas terhadap Jokowi yang memilih Ganjar-Mahfud sebesar 39,4 persen. Saat ini bulan November 2023, pemilih yang puas terhadap Jokowi yang memilih Ganjar-Mahfud sebesar 31.9 persen atau terdapat penurunan sebesar 7,5 persen.
"Kubu Ganjar agaknya tak menyadari. Mayoritas pemilih Ganjar itu adalah mereka yang menyukai dan mengidolakan Jokowi. Dengan kubu Ganjar dan PDIP, juga simpatisannya menyerang Jokowi, justru membuat pendukung Jokowi di Ganjar-Mahfud pergi dan pindah mendukung pasangan capres-cawapres lain,"
kata dia.