Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot, TPN Klaim Hasil Lembaga Survei Beda dengan Internal
Dia mengatakan survei sejumlah lembaga ini berbeda dengan temuan tim di internalnya.
Perbedaan temuan itu akan dia jadikan strategi untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot, TPN Klaim Hasil Lembaga Survei Beda dengan Internal
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid tak ambil pusing dengan hasil survei sejumlah lembaga yang menyatakan elektabilitas pasangan calon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud disalip pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sebab, dia mengatakan survei sejumlah lembaga ini berbeda dengan temuan tim di internalnya.
"Pertama, saya ingin menjelaskan bahwa angka-angka di survei itu dengan angka internal kita sebenarnya agak berbeda," kata Arsjad, dalam konferensi pers di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, (22/11).
Merdeka.com
Namun, Arsjad menyebut, perbedaan temuan itu akan dia jadikan strategi untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Walaupun secara internal kami melihatnya berbeda. Tetapi, dari situ itulah bagian daripada yang mana kami akan gunakan jadi strategi kami," tegasnya.
"Jadi enggak apa kalau bicara malahan yang worst scenario itu yang terbaik yang harus kita lakukan. Jadi itu yang kita siapkan untuk strategi kita, untuk kemenangan kita walaupun tadi saya katakan bahwa sebetulnya dalam angka-angka yang ada secara internal kami itu berbeda," sambung dia.
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan tren elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD merosot tajam, berbanding terbalik dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang mulai merangkak naik.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby menjelaskan elektabilitas Ganjar-Mahfud di bulan Oktober 2023 lalu sebesar 36,9 persen. Namun elektabilitasnya jeblok di bulan November 2023 jadi hanya 28,6 persen.
Sementara elektabilitas pasangan AMIN di bulan Oktober sebesar 8,8 persen. Kemudian di November 2023 melonjak menjadi 20,3 persen.
"Ganjar-Mahfud sekarang turun jauh hanya 28,6 persen. Dari data ini Prabowo-Gibran hampir dua digit selisih dari pasangan terdekatnya yakni Ganjar-Mahfud. Dan Ganjar-Mahfud alami penurunan begitu jauh. Dan AMIN cenderung kenaikan," kata Adjie dalam konferensi persnya, Senin (20/11).
Merdeka.com
Adjie menjelaskan faktor merosotnya suara Ganjar-Mahfud lantaran blunder kubu Ganjar yang kerap menyerang Jokowi belakangan ini. Baginya, serangan tersebut membuat pendukung Jokowi pergi dari Ganjar.
Hal ini terlihat pada bulan Oktober 2023, pemilih yang puas terhadap Jokowi yang memilih Ganjar-Mahfud sebesar 39,4 persen. Saat ini bulan November 2023, pemilih yang puas terhadap Jokowi yang memilih Ganjar-Mahfud sebesar 31.9 persen atau terdapat penurunan sebesar 7,5 persen.
"Kubu Ganjar agaknya tak menyadari. Mayoritas pemilih Ganjar itu adalah mereka yang menyukai dan mengidolakan Jokowi. Dengan kubu Ganjar dan PDIP, juga simpatisannya menyerang Jokowi, justru membuat pendukung Jokowi di Ganjar-Mahfud pergi dan pindah mendukung pasangan capres-cawapres lain," kata dia.