Relawan Jokowi Siap Adu Data Form C1 KPU dengan Kubu Prabowo
Ketum Relawan Almisbat, Hendrik Sirait mengatakan, Tidak hanya parpol koalisi Jokowi, tapi relawan Jokowi juga memiliki data C1 hasil pemungutan suara di TPS. "Kami tantang BPN kita adu data terbuka. Klaim-klaim seperti ini sudah pernah kita hadapi 2014 dan terbukti kalah," jelas Hendrik kepada wartawan, Jumat (19/4).
Capres Prabowo Subianto meyakini menang 62 persen di Pilpres 2019. Hal itu berdasarkan penghitungan form C1 yang dikumpulkan dari 320 ribu TPS oleh para relawannya.
Terkait hal itu, Relawan Jokowi siap beradu data dengan kubu Prabowo. Sebab, sesuai hasil hitung cepat lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf yang menang.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Ketum Relawan Almisbat, Hendrik Sirait mengatakan, Tidak hanya parpol koalisi Jokowi, tapi relawan Jokowi juga memiliki data C1 hasil pemungutan suara di TPS.
"Kami tantang BPN kita adu data terbuka. Klaim-klaim seperti ini sudah pernah kita hadapi 2014 dan terbukti kalah," jelas Hendrik kepada wartawan, Jumat (19/4).
Relawan menantang klaim kemenangan Prabowo-Sandi. Sebab, dia merasa yakin, Jokowi-Ma'ruf yang menang.
"Era Pilkada DKI yang memenangkan Anies-Sandi malah Prabowo sendiri yang mengumumkan hasil kemenangan dengan acuan Quick Count. Sekarang mau gertak dengan acuan real count. Langkah denial the truth ini akan makin membuat Prabowo terperosok," kata Ketum Arus Bawah Jokowi (ABJ), Michael Umbas.
Sementara itu, Sekjen Seknas Jokowi menjelaskan, sejarah Pilkada maupun Pemilu langsung di Indonesia, telah membuktikan akurasi quick count. Dia menantang kubu Prabowo membuka data klaim kemenangan 62 persen tersebut.
Begitu juga relawan Pospera Mustar Bonaventura meminta agar kubu Prabowo tak membuat rakyat bingung. Perlu diingat, Pemilu di Indonesia jadi salah satu pesta demokrasi rujukan dunia.
"Proses pemungutan sekaligus penghitungan suara di TPS sangat terbuka dan terang benderang. Kan kubu 02 sering bilang gunakan akal sehat. Deklarasi kemenangan 62 persen itu jelas jauh dari akal sehat," tutup Mustar.
Baca juga:
KPU Beri Santunan Petugas KPPS Meninggal: Mereka Pahlawan Demokrasi
Prabowo di Hadapan Pendukung: Terima Kasih Sudah Disiapkan Panggung Kemenangan Ini
Caleg PDIP di Tasikmalaya Meninggal terkena Serangan Jantung usai Pemilu
Mahfud Minta 2 Kubu Capres Tunggu Hasil Resmi KPU dan Tak Klaim Kemenangan
Khatib Istiqlal: Mampu Menahan Emosi Buahnya Pemberian Maaf pada Orang Lain
KPI Imbau Lembaga Penyiaran Kurangi Penayangan Quick Count Pemilu 2019