Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Terlihat suara PSI melonjak drastis. Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuai pro dan kontra. Betapa tidak, suara PSI mengalami kenaikan 0,45% dalam rentang waktu 6 hari.
Data sementara tersebut berdasarkan diinput dalam aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada).
Terlihat suara PSI melonjak drastis. Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Namun, mulai 1 Maret 2024 suara partai berlogo bunga mawar itu mencapai 3,02%. Kemudian meningkat lagi hingga menyentuh 3,03% pada hari yang sama pukul 10.00.
Muncul dugaan lonjakan suara PSI disebabkan perbedaan antara formulir model C1 dengan data diinput dalam Sirekap.
Penelusuran merdeka.com, perbedaan perolehan suara PSI antara C1 dan Sirekap tersebut terjadi di beberapa daerah.
Berikut perbedaan data yang ditelusuri Kamis (5/3) sekira pukul 14.00:
-Kalimantan Selatan
TPS 011 yang berada di Kota Banjar, Kec. Sungai Tabuk, Kel/Desa Sungai Tabuk Keramat. Data C1 menunjukkan 5 suara, sedangkan Sirekap 31 suara.
-Jawa Tengah
TPS 019 tepatnya di Kota Boyolali, Kec. Ngemplak, Kel/Desa Donohudan. Dalam C1 PSI hanya mendapat 2 suara. Sedangkan, Sirekap tercatat PSI memperoleh 27 suara.
-Jawa Barat
TPS 040 di Kota Bogor, Kecamatan Bogor Utara, Kelurahan/Desa Bantarjati. Dalam C1 terlihat PSI meraih 8 suara, namun yang diinput dalam Sirekap berjumlah 18 suara.
-Yogyakarta
TPS 010 tepatnya di Kota Gunungkidul, Kecamatan Tanjungsari, Kelurahan/Desa Ngestirejo dalam formulir C1 PSI tidak memperoleh suara, namun data Sirekap menunjukkan ada 27 suara.
-Banten
TPS 004 tepatnya Kota Cilegon, Kecamatan Cibeber, Kelurahan/Desa Bulakan dalam formulir C1 PSI hanya mendapatkan 1 suara, namun data Sirekap mencatat PSI memperoleh 69 suara.
-Jambi
TPS 004, Kota Bungo, Kecamatan Bathin II Pelayang, Kelurahan/Desa Pelayang, dalam formulis C1 PSI tidak mendapatkan suara alias 0, namun dalam Sirekap tercatat PSI memperoleh 36 suara.
Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti, mendorong agar Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang dikembangkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI itu dihentikan total.
Sebab, Ray bilang dapat menimbulkan kekisruhan di tengah masyarakat.
"Saya belum bisa pastikan kenaikan suara PSI sebagai penggelembungan, tapi ada lonjakan suara dalam situasi tidak wajar, apakah memang kenaikan ini berdasarkan hal yang wajar atau tidak wajar, ini masih perlu dicermati,"
kata Ray dalam keterangan tertulis, diterima Selasa (5/3).
Ray menyarankan KPU RI menayangkan hasil perhitungan suara secara manual guna memudahkan para calon anggota legislatif (caleg) memantau perolehan suara masing-masing melalui C Hasil.
Menurut Ray, kenaikan jumlah perolehan suara PSI yang signifikan itu boleh jadi karena kesengajaan atau kesalahan teknis. Ray memandang, jika jumlah suara meningkat karena kesengajaan, maka bakal menjadi bahaya besar.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, berdalih bahwa penambahan suara dalam proses rekapitulasi merupakan hal yang wajar.
"Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace dalam keterangan pers, Sabtu (2/3).
Di sisi lain, Menurut Anggota KPU RI Idham Holik, rujukan utama perolehan suara tetap berdasarkan foto dokumen formulir Model C.Hasil Plano, meskipun angka yang tertulis dalam laman KPU berbeda.
"Data perolehan suara yang terdapat dalam foto dokumen formulir Model C.Hasil Plano adalah sumber atau rujukan utamanya. Itu adalah data perolehan suara yang ditulis langsung oleh kpps (kelompok penyelenggara pemungutan suara) yang disaksikan langsung oleh saksi peserta pemilu dan pengawas tps (tempat pemungutan suara) serta dipantau langsung oleh pemantau terdaftar," kata Idham saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Minggu (3/3).
Idham menjelaskan data perolehan suara partai politik di Sirekap dapat diverifikasi langsung oleh setiap pengaksesnya, sebab Sirekap menampilkan foto formulir model C.Hasil Plano.