Heboh Anomali Suara PSI di Real Count KPU, Begini Lonjakannya Setiap Pekan
Lonjakan suara PSI di real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai sorotan.
Kenaikan suara PSI sebesar 0,45% dalam rentang waktu 6 hari itu menuai pro dan kontra dari banyak pihak.
Heboh Anomali Suara PSI di Real Count KPU, Begini Lonjakannya Setiap Pekan
Lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai sorotan. Sebab, suara PSI naik drastis di tengah suara partai lain yang stagnan.
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Namun, mulai 1 Maret 2024 suara partai berlogo bunga mawar itu mencapai 3,02%. Kemudian meningkat lagi hingga menyentuh 3,03% pada hari yang sama pukul 10.00.
Kenaikan suara sebesar 0,45% dalam rentang waktu 6 hari itu menuai pro dan kontra dari banyak pihak.
Diduga, penggelembungan suara tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan angka perolehan suara PSI yang tercatat di Sirekap dengan formulir model C1 yang ada di situs resmi KPU pada beberapa daerah.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy menduga suara PSI berasal dari suara yang dianggap tidak sah yang kemudian dihitung dan dimasukkan sebagai suara PSI.
Senada dengan Romy, Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis menilai melonjaknya suara PSI dalam rentang waktu yang singkat dan presentase suara yang masuk relatif sama sangat tidak masuk akal.
"Bagi Koalisi Masyarakat Sipil yang sangat akrab dengan data riset serta terbiasa membaca tren dan dinamika data, lonjakan persentase suara PSI di saat data suara masuk di atas 60% itu tidak lazim dan tidak masuk akal," ujar Ketua Pusat Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani, Minggu (3/3).
Begini lonjakan suara PSI setiap pekan di real count KPU:
15 Februari 2024: 223.395 suara atau 3,51%
22 Februari 2024: 1.790.572 suara atau 2,54%
26 Februari 2024: 2.001.493 suara atau 2,68%
1 Maret 2024: 2.293.355 suara atau 3%
5 Maret 2024: 2.404.776 atau 3,13%.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, berdalih bahwa penambahan suara dalam proses rekapitulasi merupakan hal yang wajar.
"Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace dalam keterangan pers, Sabtu (2/3).
Grace menyuruh masyarakat untuk menunggu hasil final langsung dari KPU dan berharap tidak ada pihak-pihak yang menggiring opini menyesatkan.
Di sisi lain, KPU mengaku tidak tahu-menahu mengenai lonjakan suara yang dimaksud.
Lembaga tersebut menegaskan hasil yang tertera pada Sirekap tidak menentukan hasil final pemilu, melainkan hasil rekapitulasi manual lah yang akan menunjukkan hasil akhir nantinya.
PSI sendiri dapat melenggang ke Senayan apabila dalam sisa waktu rekapitulasi ini partai tersebut mampu mencapai suara 4 persen.