Respons Gerindra Soal Luhut Jadi Penasihat Prabowo
Luhut mengaku diminta presiden terpilih Prabowo Subianto untuk kembali menjadi menteri.
Dasco belum mengetahui apakah Luhut akan dimasukan menjadi Watimpres atau posisi lainnya.
- Prabowo Lantik Jenderal Senior jadi Penasihat Khusus Presiden, Ada Wiranto, Luhut, hingga Terawan
- Komeng Ditanya Pidato dan Harapan ke Presiden Prabowo, Jawabannya Kocak Bikin Rekannya Ngakak
- Pesan Penting Prabowo untuk Para Calon Menterinya, Begini Isinya
- JK Soal Luhut Binsar Jadi Penasihat Prabowo: Asal Sesuai Ketentuan Konstitusi
Respons Gerindra Soal Luhut Jadi Penasihat Prabowo
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku, belum mengetahui perihal kesediaan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersedia menjadi penasihat Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Pertama apa yang disampaikan Pak Luhut, saya juga belum mendapatkan informasi langsung apakah memang ada penawaran atau kemudian ada kesediaan dari Pak Luhut untuk menjadi penasehat," kata Dasco, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senaya, Jakarta, Senin (20/5).
Oleh sebab itu, Dasco belum mengetahui apakah Luhut akan dimasukan menjadi Watimpres atau posisi lainnya.
"Oleh sebab itu, saya mungkin belum bisa jawab, mengenai apakah nanti masuk ke dalam Wantimpres atau badan lembaga lain yang ini juga belum kita bahas," ucap dia.
Sebelumnya, Luhut mengaku diminta presiden terpilih Prabowo Subianto untuk kembali menjadi menteri.
Luhut mengaku tidak mau jadi menteri lagi. Meski begitu, ia mengatakan siap membantu Prabowo jika diminta sebagai penasihat.
"Saya sudah sampaikan, beliau sudah minta. Saya sampaikan kalau untuk jadi menteri, saya tidak, tapi saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat kalau itu masih diminta," kata Luhut kepada wartawan di Kura Kura Bali, Sabtu (18/5).