Respons Jusuf Kalla Tahu Orang Dekatnya Umrah Bareng Puan Maharani
JK yang kala itu hadir sebagai tamu undangan di acara tersebut, enggan untuk memberikan reaksi komentar lebih terkait keberangkatan Syafruddin yang pernah menjabat sebagai Wakapolri dan Puan Maharani.
Kabar keberangkatan Umrah orang dekat mantan Wapres Jusuf Kalla, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin dengan Ketua DPR RI sempat menjadi sorotan.
Pasalnya, keberangkatan mereka yang berlangsung pada akhir bulan Mei 2022 itu berlangsung di saat masa perpolitikan mulai memanas. Menanggapi moment itu, Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai Ketua DMI itu mengungkapkan, jika keberangkatan Syafruddin hanya untuk ibadah.
"Ya kan ibadah, ibadah," singkat Jusuf Kalla yang akrab disapa JK usai hadiri seminar di Rakernas Partai NasDem, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (16/6).
JK yang kala itu hadir sebagai tamu undangan di acara tersebut, enggan untuk memberikan reaksi komentar lebih terkait keberangkatan Syafruddin yang pernah menjabat sebagai Wakapolri dan Puan Maharani.
Termasuk ketika ditanya apakah ada perbincangan politik antara keduanya. Dia kembali menegaskan jika keberangkatan wakilnya itu hanya sebatas melangsungkan ibadah.
"Ya itu cuma buat ibadah," singkat JK.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani terlihat tengah melakukan umroh bersama Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin. Diketahui mantan Wakapolri itu merupakan orang dekat mantan Wapres Jusuf Kalla
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, hubungan Puan dan Jusuf Kalla memang memiliki hubungan baik. Wajar Puan terlihat umroh ditemani oleh Syafruddin.
"Mbak Puan itu orang dekat Bu Mufida Jusuf Kalla (istri JK). beliau akrab dan tentu berhubungan baik dengan Pak JK," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5).
"Kita tahu pak Syaf (Syafrudin) jenderal Syaf bagian daripada Pak JK kalau berkawan dengan Pak JK tentu anak buahnya juga ikut," sambungnya.
Menurut Bambang, akan saling membawa keuntungan hubungan dekat tersebut. Orang dekat JK akan mengikuti Puan, begitu sebaliknya orang Puan akan bersinggungan dengan JK.
"Jadi kalau Mbak Puan akrab dengan Pak Syaf kira-kira sebagian anak buah pak Syaf anak Buah Pak JK akan bersama mbak Puan. Anak buah mbak Puan pasti juga ada singgungan. Itukan ilmu politik biasa," katanya.
Bagi Bambang, hal yang wajar jika hubungan Puan dan JK dimaknakan sebagai hubungan politik.
"Hubungan antar manusia kemudian kamu artikan sebagai politik, biasa. Politik itu ilmu kehidupan, politik itu bukan profesi, politik itu ilmu kehidupan, ilmu untuk mengambil keputusan untuk kesejahteraan rakyat itu kalau kita bicara teori dasarnya," tutupnya.
(mdk/fik)