Ribuan TKI asal Kendal di Arab tak gunakan hak pilih di 2014
"Biasanya TKI akan pulang ke Tanah Air untuk cuti pada Lebaran. Mereka jarang pulang saat pemilu," kata Dewi.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, memastikan jika ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kendal tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014 mendatang.
Alasannya, para TKI itu masih terikat kontrak saat agenda pesta demokrasi lima tahunan berlangsung.
Apalagi, mereka lebih memilih mengambil cuti pada hari libur Lebaran dibanding mengambil cuti untuk pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan legislatif (pileg) maupun pemilihan presiden (pilpres).
"Biasanya TKI akan pulang ke Tanah Air untuk cuti pada Lebaran. Mereka jarang pulang saat ada pileg atau pemilihan yang lain," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dewi Diniwati saat kepada merdeka.com Jumat (3/1).
Dewi mengakui, sebagian besar tenaga kerja asal Kendal yang bekerja di luar negeri kontrak kerjanya belum berakhir saat pemilu, baik pemilu legislatif maupun presiden pada 4 April 2014.
Selain masih terikat kontrak, para TKI tidak berani mengambil cuti. Izin mereka biasanya dipersulit oleh majikannya untuk pulang ke kampung halaman.
Menurut Dewi, TKI asal Kendal yang dideportasi dari Arab Saudi karena overstay, hanya delapan TKI. Mereka dipulangkan ke kampungnya. Sisanya berjumlah ribuan masih bertahan di negeri petro dolar meski sudah habis masa tinggalnya.