Ridwan Kamil Soal Capres: Siapa pun yang Mendukung Tidak Boleh Ditolak
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara terang-terangan tidak akan menolak jika Partai Amanat Nasional (PAN) kelak akan mendukungnya, bila dicalonkan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara terang-terangan tidak akan menolak jika Partai Amanat Nasional (PAN) kelak akan mendukungnya, bila dicalonkan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Mudah-mudahan, siapa pun yang mendukung tidak boleh ditolak asal dukungannya baik. Saling menguatkan pastilah itu, kerja sama politik yang kita tunggu-tunggu," kata Kamil usai menjadi pembicara di Workshop Nasional DPP Partai PAN, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (5/10).
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Siapa saja yang diprediksi akan maju dalam Pilkada Jabar 2024 selain Ridwan Kamil? Sejumlah nama muncul digadang-gadang sebagai kandidat Pilkada Jabar. Baik diusung partai maupun individu. Salah satu kandidat yang dinilai potensial berlaga di Pilkada Jabar adalah Ridwan Kamil. Kader Golkar itu dinilai cukup menguasai Jabar dengan bekal popularitas yang dimilikinya. Pernah menjabat wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
-
Kenapa Pilkada 2024 penting? Pemilihan kepala daerah serentak ini menjadi ajang untuk menilai kembali kinerja para pejabat yang sedang menjabat, sekaligus kesempatan bagi calon baru untuk menawarkan visi dan misi mereka dalam membangun daerah masing-masing.
Sedangkan terkait kandidat pasangannnya, Ridwan Kamil mengaku tidak bisa ditentukan sekarang. "Tidak bisa ditentukan sekarang, tapi yah apapun saya doakan datang dari generasi saya. Saya mendukung, siapapun yang menang kita dukung. Tapi sebagai solidaritas generasi, saya mendoakan agar ada perwakilan generasi saya, yang memimpin bangsa ini di periode berikutnya," ungkapnya.
Ridwan Kamil menyadari bahwa politik sangat dinamis. Untuk itu, dia tidak ingin menduga-duga terkait dengan Pilpres 2024.
"Iya terlalu jauh yah, untuk disimpulkan sekarang. Tapi kalau auranya bagus kayak tadi, iya membesarkan hati kira-kira begitu. Bahwa jodoh tidak jodoh tidak sesederhana penglihatan sekarang. Nanti, tunggu di detik-detik akhir. Biasanya kan pemain bola ada permainan-permainan yang tidak kami pahami," ujarnya.
Terkait hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan peringkat dirinya di lima besar sebagai kandidat Capres, Ridwan Kamil menduga hal tersebut merupakan efek dari kinerjanya menangani kasus Covid-19.
"Saya tidak punya tim, jadi segitu sudah lumayan. Karena belum melakukan banyak hal-hal yang secara khusus untuk menaikkan elektabilitas. Saya, kerja ngurus Covid-19, iya dapat lima besar mungkin juga dari faktor kepemimpinan selama mengurusin Covid-19. Tapi, intinya saya belum punya tim untuk mengurusi hal-hal terlalu jauh," pungkasnya.
Baca juga:
Ridwan Kamil Pertimbangkan Bergabung ke Partai Politik Jelang Pilpres 2024
Fahri Hamzah akan Dukung Capres yang Lebih Jago Pidato dari Anis Matta
Percuma Punya Relawan Kalau Tak Ada Parpol yang Dukung Anies Baswedan Jadi Capres
Demokrat: Semua Kontestan Pilpres Butuh Relawan Sebagai Mesin Politik
Analisis di Balik Kemunculan Relawan Bala Anies
Mahfuz Siddik: Gelora Sudah Punya 6 Ribu DPC dan 432 Ribu Kader
PDIP DKI Sindir Kemunculan Gerakan Relawan Bala Anies