Risma berpeluang dijagokan PDIP, 33 pendaftar bakal jadi korban PHP
Keputusan akhir di tangan Mega, siapapun yang ikut fit and proper test belum tentu jadi kandidat de facto PDIP.
Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Menteng, Jakarta Pusat, dipadati puluhan orang yang mendaftarkan diri menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Beberapa wajah tak asing lagi. Ada mantan menteri era SBY, Yusril Ihza Mahendra, ada pengusaha muda Sandiaga Uno, dan politisi lain.
Mereka mulai menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test. Setelah itu mereka akan menjalani test psikologi. Dari 34 orang bakal calon, akan diseleksi menjadi hanya 5 orang. Setelah itu barulah seluruh calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP diharuskan mengikuti semacam pelatihan. Dalam sekolah tersebut akan dipaparkan materi menyoal seputar reformasi birokrasi. Setelah semua proses dijalani, hasil penjaringan akan disodorkan ke petinggi PDIP.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Pengamat politik dari The Political Literacy Institute Jakarta Gun Gun Heryanto menyarankan semua bakal calon yang sudah mendaftarkan diri ke PDIP tidak terlalu berharap banyak. Sebab, proses penjaringan bakal calon gubernur DKI yang dilakukan PDIP hanya sebagai strategi politik untuk memilih calon alternatif.
"Belum tentu yang mendapat nilai tertinggi dalam fit and proper test otomatis jadi kandidat calon gubernur yang diusung PDIP. Karena keputusan terakhir masih ada Bu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri)," ujar Gun Gun saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/5) malam.
kantor baru PDIP ©2015 merdeka.com/imam buhori
Gun Gun menuturkan, semua proses yang dijalankan PDIP bukan untuk memilih calon utama, melainkan hanya calon alternatif saja. Keputusan politik PDIP bisa saja berubah di detik-detik akhir. Apalagi masih ada peluang memberi 'tiket' pada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta.
"Oleh karena bergantung Bu Mega, maka siapapun yang ikut fit and proper test belum tentu jadi kandidat de facto PDIP. Injury time berubah, bisa saja Bu Risma. Jadi jangan terlalu berharap. Ya bisa jadi PHP (Pemberi Harapan Palsu)."
Dia menganalisa sikap politik PDIP yang semula memberikan prioritas utama pada calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kemudian berubah karena konstalasi iklim politik. Kemudian muncul nama Risma yang digadang-gadang calon kuat untuk melawan Ahok. Peluang Risma semakin besar karena kader asli PDIP.
Gun Gun memahami banyak politisi dan pengusaha berbondong-bondong datang dan rela mengikuti proses penjaringan PDIP karena partai berlambang banteng moncong putih ini satu-satunya yang berhak mengajukan calon sendiri. Karena besarnya peluang PDIP mengajukan calon sendiri, banyak yang berharap merebut tiket emas dari Megawati. Padahal, kata dia, proses penjaringan secara terbuka yang dilakukan PDIP, juga bisa dipandang sebagai bagian dari strategi politik menarik perhatian warga DKI Jakarta. "Jadi panggung PDIP juga," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menegaskan bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpeluang besar untuk diusung partainya dalam persaingan Pilgub DKI 2017. Maka dari itu kemungkinan besar PDIP akan mempersiapkan Risma untuk melawan petahanan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Ada peluang kalau saya kira, cuma masih fifty-fifty," kata Andreas di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (11/5).
Menurut Andreas, nama Risma bisa dimunculkan secara mudah melalui proses internal PDIP. "Ini kan ibaratnya main kartu. Lu kasih keluar kartu yang mana, gue kasih keluar kartu yang mana," tuturnya.
Baca juga:
Jika koalisi dengan PDIP, 3 kandidat Gerindra diajukan jadi cawagub
Djarot pesimis dicalonkan PDIP jadi cagub DKI
Ingin ulang kesuksesan Pilgub 2012, Gerindra mulai getol dekati PDIP
PKS rayu PDIP bangun koalisi merah putih di Pilgub DKI
Sekjen PDIP: Risma bisa jadi cagub atas kehendak masyarakat DKI
PDIP sebut peluang boyong Risma ke Jakarta masih 50-50