Rizal Mallarangeng: Bamsoet Sudah Dapat Ketua DPR, Enggak Usah Maju Ketum Golkar
"Enggak ada ancaman, semua sukarela, yang salah ya Bamsoet," Rizal Mallarangeng
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng membantah telah menekan anggotanya untuk mencabut dukungan kepada Bambang Soesatyo. Dia balik menuding Bamsoet sapaan Bambang agar mendukungnya maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Enggak ada ancaman, semua sukarela, yang salah ya Bamsoet. Jadi jangan pakai cara seperti itu terhadap Golkar dan saya. Berpolitik yang santun, dia yang mengintimidasi tetapi kemudian keliru, lalu teman-teman sadar dan mencabut," kata Rizal pada wartawan, Selasa (2/7).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran setelah tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.
Rizal mengingatkan Bamsoet untuk tidak melakukan permainan politik curi suara dengan tekanan. Sebab, selama ini kader Golkar terutama DKI telah mendukung Bamsoet mendapatkan posisi yang bagus.
"Jadi intinya ya, berpolitik jangan main kayu seperti itu nyuri-nyuri suara di belakang layar dan intimidasi orang. Akhirnya rugi sendiri kan dicabut dukungan. itu kan dipermalukan di depan umum. Jangan lakukan kesalahan yang sama," ungkapnya.
Dia menyarankan Bamsoet untuk tidak maju dalam bursa calon ketua umum. Alasannya, Bamsoet sudah mendapatkan posisi sebagai Ketua DPR.
"Jadi ya saya ingatkan, kalau bisa enggak usah maju sekarang. Kita rangkul kok kalau dia mau. Dia masih muda, tunggu giliran saja. Sekarang sudah dapat jabatan bagus (Ketua DPR), laksanakan saja tugas dengan baik. Itu bagus buat dia dan Golkar," ucapnya.
Rizal menambahkan DPD Golkar DKI juga akan mendeklarasikan untuk mendukung Airlangga Hartarto maju kembali sebagai Ketua Umum. DPD Golkar DKI akan segera menggelar rapat hari ini.
"Besok kita akan deklarasi resmi untuk Pak Airlangga sebagai ketum dan calon ketum. Nah ini benar. Ini mau rapat ya di DKI Golkar," tandasnya.
Sebelumnya, Bamsoet menduga ada ancaman di balik pencabutan dukungan dari DPD Golkar tingkat II DKI Jakarta kepadanya. Dia menyayangkan Plt Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng menekan kader agar tidak mendukungnya menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar.
"Itulah saya kasihan sama adik-adik saya di DKI karena diancam Plt sehingga terpaksa mereka melakukan hal itu," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).
Baca juga:
Airlangga Boyong 34 DPD Golkar Ketemu Jokowi, Ini Tanggapan Bambang Soesatyo
Bamsoet Duga Ada Ancaman di Balik Pencabutan Dukungan Golkar DKI
DPD II Maluku Tenggara dan Riau Dukung Bambang Soesatyo Jadi Ketum Golkar
Jokowi Disebut Beri Sinyal Dukung Airlangga Kembali Pimpin Golkar
Ormas MKGR Isyaratkan Dukung Airlangga jadi Ketum di Munas Golkar