Ruhut nilai Fadli Zon galau kritik Revolusi Mental Jokowi
"Kita negara yang cukup lama dijajah. Orang yang pernah dijajah perlu Revolusi Mental," kata Ruhut.
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai Revolusi Mental Jokowi baik bagi masa depan bangsa. Menurutnya, perlu ada perubahan mental rakyat Indonesia ke depan.
"Kita negara yang cukup lama dijajah. Orang yang pernah dijajah perlu Revolusi Mental, contohnya ayo kumpul jam 9, tapi ternyata datangnya jam 10, itu nyatanya mental terlambat. Mental-mental ini banyak sekali, nah inilah yang harus kita revolusi," ujar Ruhut Sitompul di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (28/6).
Ruhut pun menanggapi opini miring soal Revolusi Mental yang dilontarkan Waketum Gerindra Fadli Zon . Ruhut mengatakan apa yang disampaikan Fadli Zon salah.
"Yang ngomong itu sebenarnya orang yang mungkin sudah makin galau. Kalau menurut saya. Pak Luhut itu jenderal yang beberapa tentara ikut ini, jadi bayangkanlah sangat selektifnya tentang komunis itu, jadi engak adalah," jelasnya.
Kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengkritik program Revolusi Mental Joko Widodo ( Jokowi ). Program tersebut dinilai berawal dari paham komunis."Indonesia tak ada hub dg NAZI, yg ada dg komunis. Nah 'Revolusi Mental' punya akar kuat tradisi paham komunis," kata Fadli Zon dalam akun twitternya, Kamis (26/6).
Menurut Fadli, bapak komunis Karl Marx menggunakan istilah Revolusi Mental pada tahun 1869 dalam karyanya 'Eighteenth Brumaire of Louis Bonapartem'. Selain itu, lanjutnya, Revolusi Mental juga jadi tujuan 'May Four Enlightenment Movement' di China 1919 diprakarsai Chen Duxui, pendiri Partai Komunis China.
Sedangkan di Indonesia, kata sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta itu, Revolusi Mental digunakan tokoh-tokoh berhaluan kiri untuk menghapus sesuatu yang berbau agama. "Aidit PKI, hilangkan nama Achmad dr nama depannya n ganti dg Dipa Nusantara (DN) dg alasan 'Revolusi Mental' yaitu hapus yg berbau agama," ujarnya.