Jokowi: Pindah Ibu Kota Bukan Hanya Fisik, tapi Mindset Kita
Menurut Jokowi, pemindahan ibu kota ke IKN bukan cuma soal fisik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, semua mobilitas di Ibu kota Nusantara (IKN) diarahkan ke mobil listrik. Selain itu pembangunan gedung di iKN juga diarahkan green building.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (12/8).
"Pindah mobilitasnya, karena mobilitas di ibu kota nusantara semuanya memakai kendaraan yang kendaraan listrik dan energinya juga memakai energi hijau, bangunannya pun semuanya di sini diarahkan ke green building," kata Jokowi.
Kepala Negara melanjutkan, selain pembangunan IKN diarahkan ke kota hijau, aksesibilitas pejalan kaki dan pesepeda juga diprioritaskan.
"Aksesibilitasnya juga diprioritaskan ke yang pejalan kaki dan yang naik sepeda," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pemindahan ibu kota ke IKN bukan cuma soal fisik. Melainkan pindah pola pikir dan pola kerja.
"Kepindahan ke Ibu Kota nusantara ini juga sering saya sampaikan bukan pindah fisiknya yang penting, tapi pindah pola pikir kita, pindah mindset kita, pindah pola kerja kita, bisa bekerja dari mana saja," tukas Jokowi.
Investasi di IKN
Jokowi mengungkapkan investasi yang masuk untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, saat ini mencapai Rp56,2 triliun. Investasi ini berasal dari 55 proyek yang sudah groundbreaking atau peletakan batu pertama.
"Per hari ini perlu juga saya sampaikan, bahwa sudah di luar anggaran dari APBN investasi yang masuk sudah Rp56,2 triliun dari 55 yang sudah groundbreaking," jelas Jokowi.
Dia merinci investasi senilai Rp56,2 triliun itu berasal dari enam proyek pendidikan, tiga pendidikan, 10 retail dan logistik, 8 hotel, 2 energi dan transportasi. Kemudian, 14 proyek kantor dan perbankan, 9 hunian dan area hijau, 9 media, dan tiga proyek teknologi.
Di sisi lain, Jokowi menyampaikan IKN dibangun dengan konsep kota hutan yang akan banyak dipenuhi pepohonan, bukan betom maupun kaca. Selain itu, kata dia, IKN berkonsep smart city yang aktivitasnya ditopang dengan teknologi canggih.
Dia juga ingin IKN menjadi ibu kota yang nyaman ditinggali oleh masyarakat. Salah satunya, dengan kualitas udara yang bagus sehingga masyarakat dapat hidup sehat.
"Kita merasakan pagi tadi betapa sangat sejuk dingin dan segar pada pagi hari ini karena air quality indeksnya memang sangat rendah sekali yaitu di angka 6. Padahal maksimalnya di angka 50. Dan hampir banyak kota sekarang ini sudah di atas 50," jelasnya.
Jokowi menekankan pemindahan ibu kota bukan hanya pindah fisik saja, namun juga pola pikir, kerja, dan mobilitas. Berbeda dengan Jakarta, kendaraan di IKN nantinya hanya diisi oleh kendaraan listrik.
"Energinya memakai energi hijau, bangunannya pun juga bangunan di sini semuanya diarahkan ke green building, dan aksesibilitasnya juga diprioritaskan untuk pejalan kaki dan yang naik sepeda," tutur Jokowi.
"Ekonomi yang akan dikembangkan di ibukota Nusantara juga ekonomi hijau, ekonomi digital yang akan mengiringi pemerintahan di ibukota Nusantara. Sekali lagi ekonomi hijau, ekonomi digital, data center, financial center dan yang lain-lainnya," sambung dia.