Saat Ganjar Promosi Kartu Sakti Petani, Jokowi Serukan Beli Pupuk Cukup Pakai KTP
Ganjar mempromosikan program unggulan Kartu Sakti Petani untuk memudahkan petani mendapat pupuk bersubsidi.
Di saat Ganjar promosi Kartu Sakti Petani, Presiden Jokowi menambah anggaran pupuk subsidi Rp14 T.
Saat Ganjar Promosi Kartu Sakti Petani, Jokowi Serukan Beli Pupuk Cukup Pakai KTP
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menyindir salah satu pasangan calon presiden yang dinilai tak memahami permasalahan petani.
- Ganjar: Saya Ingatkan Kepada Pemangku Kepentingan, Pupuk Plis Bantu Yuk
- VIDEO: Jokowi ke Petani Jateng: Beli Pupuk Tak Perlu Lagi Kartu Tani, Bisa Pakai KTP
- Ganjar Sebut Pemerintah Berbohong soal Ketersediaan Pupuk
- Tanggapi Prabowo, Ganjar Mulai Sosialisasi Cara Kerja Kartu Sakti agar Petani Mudah Dapat Pupuk
Hal itu disampaikannya saat bertatap muka dengan petani di Selepan wilalung, Jalan Gedangalas, Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Selasa (2/1).
Ganjar awalnya bicara tentang temuannya saat keliling Indonesia. Dia menyebut, masalah yang menimpa petani nyaris sama, terutama terkait dengan pupuk bersubsidi.
"Karena memang dari tahun ke tahun, subsidi pupuk itu dikurangi. Maka agennya tidak terpenuhi," ujar dia.
Di hadapan petani, Ganjar kemudian mengungkit kembali momen pada debat perdana capres 2024. Ketika itu, ada capres yang melemparkan pertanyaan kelangkaan pupuk subsidi di Jawa Tengah.
Prabowo adalah Capres yang melempar pertanyaan soal pupuk langka di Jawa Tengah kepada Ganjar. Momen itu terjadi saat debat perdana capres pada 12 Desember 2023. Ganjar mengingatkan Prabowo soal permasalahan pupuk tidak hanya di Jawa Tengah.
"Kemarin, podo nonton debat ora? Nah pas Kulo debat niki nonton po mbonten? Karena kemarin pada saat debat juga ada tetangga saya nanya. Pak Ganjar, itu di Jateng pupuknya kok enggak ada," ujar Ganjar.
"Terus saya bilang, wah, lah iki ora ngerti. Enggak cuma Jateng. Saya keliling ke banyak tempat di Indonesia," sambung Ganjar.
Terkait masalah petani tersebut, Ganjar-Mahfud sudah punya solusinya. Ganjar memperkenalkan program KTP sakti yang akan dijalani bila terpilih menjadi presiden.
Dengan kartu sakti tersebut, diharapkan mempermudah petani untuk mendapat pupuk bersubsidi. "Besok akan kita pakai semua kartu-kartu kita hapus saja. Jadikan satu pakai KTP. insya Allah kita mau tambah subsidi pupuknya agar petani kebutuhan pupuknya tercukupi," tandas dia.
Cara Kerja Kartu Sakti
Program KTP Sakti merupakan upaya Ganjar untuk perbaikan data sekaligus memudahkan masyarakat ke depan untuk mengakses berbagai hal.
Di antaranya untuk mendapatkan jaminan pendidikan, kesehatan, hingga kemudahan berusaha. Program KTP Sakti ini bakal menyatukan berbagai program bansos yang sudah ada, termasuk di antaranya subsidi pendidikan, meliputi Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.
Program KTP Sakti merupakan upaya Ganjar untuk perbaikan data sekaligus memudahkan masyarakat ke depan untuk mengakses berbagai hal.
Di antaranya untuk mendapatkan jaminan pendidikan, kesehatan, hingga kemudahan berusaha. Program KTP Sakti ini bakal menyatukan berbagai program bansos yang sudah ada, termasuk di antaranya subsidi pendidikan, meliputi Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.
Ganjar menjelaskan, penerapan kartu Sakti mampu memberikan layanan-layanan dasar kepada masyarakat secara tepat dan menghindari terjadinya penyelewengan.
"Mau itu pupuk, mau itu BBM, mau itu KIS, mau itu KIP, mau itu PKH apapun yang diterima rakyat. Ini lah kenapa kami berpikir seluruh sistem itu harus memudahkan rakyat dengan kartu saja selesai. Pakai analogi sederhana, mau dilakukan atau tidak. Ini yang akhirnya membuka semuanya kemarin dalam debat," kata Ganjar Pranowo di Tangerang, Kamis (14/12).
Ganjar mendukung pemerataan distribusi pupuk subsidi dan kesejahteraan para petani. Dia menjanjikan tata kelola pengaturan sistem pertanian berbasis data yang ditargetkan akan dilakukan perdana di Jawa Tengah jika terpilih sebagai Presiden."Pak Ganjar kenapa pupuk langka. Lihat, karena subsidi berkurang. Tapi saya pastikan, satu data pertanian Indonesia akan menyelesaikan persoalan ini, dan itu dimulai mulai jawa Tengah. Apakah itu sakit, ya sakit. Karena yang terbatas harus tepat sasaran. Karena yang subsidi harus masuk kamar yang tertib yang tak bisa diperjualbelikan," ujar Ganjar.
Di saat Ganjar promosi Kartu Sakti Petani, Presiden Jokowi turun gunung ke Jawa Tengah. Presiden Jokowi mengklaim bahwa proses pembelian pupuk bersubsidi kini sudah tak sulit lagi.
Bahkan, Jokowi menambah anggaran pupuk subsidi sebesar Rp14 triliun. Dengan ini, anggaran sebesar itu tinggal menunggu proses dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Saya sampaikan sekarang pengambilan pupuk bisa pakai KTP," kata Jokowi saat meninjau tanam padi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (3/1).
"Subsidi pupuk sudah saya tambah sebesar Rp14 triliun. Urusan petani ya mesin dan pupuk. Untuk masa tanam ini 1,7 ton pupuk dari pupuk Indonesia sehingga mencukupi dan kemudian keluhan pupuk sudah tidak ada lagi," ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan, saat ini para petani bisa melakukan tanam untuk hasil panen di pada Maret dan April 2024. Mengingat, di bulan ini hampir semua daerah sudah mengalami hujan yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan produksi.
"Di awal Januari mulai menanam semuanya karena hujan sudah turun dimana air juga kebutuhan sudah tercukupi di Desember kita nanam sekitar 4 juta, di Januari 1,7 juta hektare, Februari 1,4 juta hektare. Semoga kita harapkan ada peningkatan produksi beras kita dimasa panen Maret April,"
katanya.
Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menceritakan proses dikabulkannya permintaan petani tersebut. Mentan mengaku dirinya sudah berkeliling ke 11 Provinsi guna mendengar aspirasi yang dikeluhkan petani.Menurutnya, rata-rata keluhan mereka adalah kurangnya pasokan pupuk subsidi untuk meningkatkan produksi. Dia pun bergegas menyampaikan penambahan anggaran ke Presiden Joko Widodo.
"Bapak Presiden kami sudah keliling ke 11 provinsi di Indonesia. Dan rata-rata keluhan mereka (petani) adalah pupuk. Alhamdulillah, setelah saya lapor pada pertemuan yang lalu di Pekalongan Bapak Presiden setuju pupuk subsidi ditambah,"
kata Mentan Andi.
merdeka.com