Saat Jokowi keceplosan kata sontoloyo, begini reaksi para politikus
Presiden Jokowi geram rencana penganggaran Dana Kelurahan jadi polemik. Dia heran niat baik pemerintah ingin membantu rakyat justru dipolitisasi.
Presiden Jokowi geram rencana penganggaran Dana Kelurahan jadi polemik. Dia heran niat baik pemerintah ingin membantu rakyat justru dipolitisasi. Jokowi mengingatkan rakyat agar hati-hati dengan para politikus. Sebab, ada banyak politikus baik di Tanah Air, namun ada juga politikus sontoloyo.
Di lain kesempatan, Jokowi mengaku keceplosan menyinggung soal politikus sontoloyo. "Kemarin saya kelepasan, saya sampaikan politikus sontoloyo. Ya itu, jengkel saya. Saya enggak pernah pakai kata-kata seperti itu. Karena sudah jengkel, ya keluar. Saya biasanya ngerem tapi sudah jengkel ya bagaimana," jelas Jokowi.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
Ucapan Jokowi itu seketika mengundang reaksi dari para politikus. Ada beragam komentar:
Jokowi dinilai lagi stres
Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid mengomentari pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan banyak politisi sontoloyo karena mengkritik rencana pemasukan dana kelurahan dalam R-APBN Tahun 2019. Sodik menilai, Jokowi hanya sedang stres karena belum melaksanakan janji-janji kampanyenya saat Pilpres 2014 lalu.
"Saya melihat beliau mungkin agak stres, stres banyak janji-janji yang belum dipenuhi, stres harus menangkan. Sehingga keluar kata-kata seperti itu, kata-kata sontoloyo," kata Sodiki.
Kritik sebagai vitamin
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengomentari ucapan Presiden Jokowi yang mengatakan banyak politisi sontoloyo. Menurut dia, seharusnya Jokowi bisa menganggap kritikan sebagai vitamin.
"Kritik itu harus dianggap sebagai vitamin lah. Tidak perlu misalnya dianggap menjadi terus berseberangan sekali. Jadi saya kira dalam alam demokrasi yang terbuka kritik itu sangat baik," kata Hinca.
Jokowi dinilai kejar trending
Koordinator Prabowo - Sandiaga Digital Team (PRIDE) Badan Pemenangan Nasional, Anthony Leong mengomentari ucapan Presiden Jokowi soal politikus sontoloyo. Menurutnya mantan wali kota Solo itu hanya ingin menjadi trending topic.
Padahal kata yang dipakai kurang tepat, apalagi Jokowi mengucapkan pernyataan tersebut di masa kampanye sehingga memunculkan potensi saling menyerang. "Karena dari big data ada potensi menjadi trending maka pernyataan tersebut bisa dikeluarkan," kata Anthony.
Jokowi muak dengan politisi asal kritik
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, menilai pernyataan Presiden Jokowi soal politikus sontoloyo bentuk kegeramannya terkait kritik sejumlah oposisi. Jokowi melihat sejumlah politikus tak bisa membedakan mana kebijakan yang harus didukung dan perlu dikritisi.
"Kalau orang santun seperti Pak Presiden sudah bicara agak keras, itu pasti karena beliau sudah mulai muak nih dengan oknum-oknum yang tidak dapat membedakan mana kepentingan rakyat yang harus didukung bersama dan mana yang harus dikritisi dengan data," kata politikus NasDem itu melalui pesan singkat, Rabu (24/10).
Politikus sekarang asal sembur
Sementara Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menilai, ada pesan di balik ucapan Presiden Jokowi. Namun Yasonna tak banyak mengomentari soal politikus sontoloyo tersebut.
"Itu kan sekarang ini orang-orang kan asal sembur aja gitu, membuat apa namanya, informasi yang enggak bener," kata Yasonna yang juga seorang politikus PDIP.
Yasonna mengatakan seharusnya politik dijalankan secara beradab dan beretika. Serta selalu mengedepankan adu visi-misi dan program.
(mdk/has)