Saat Sekjen PDIP sindir Ahok, puji Sandiaga Uno dan Djarot
PDIP ingin mencari pemimpin yang tidak individual.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki tiga opsi untuk Pilgub DKI Jakarta. Salah satunya, mengusung pasangan Basuki T Purnama dengan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Namun opsi ini dinilai banyak mendapat penolakan di kalangan internal.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahkan menyindir kinerja Ahok. Menurut dia, koalisi kekeluargaan di Pilgub DKI untuk menghindarkan adanya pemimpin yang individual.
"Koalisi Kekeluargaan merupakan upaya bahwa menjadi pemimpin bukan individual, bukan orang perorang yang bisa bertindak oleh individualismenya," jelas Hasto di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, Menteng, Jakarta, Jumat (12/8).
Di posisi ini, lanjut dia, nama yang muncul dari partai lain seperti Sandiaga Uno masuk dalam opsi penjaringan. Sementara Djarot Saiful Hidayat yang notabene kader PDIP masuk dalam opsi peta politik yakni dengan melihat rekam jejak.
"Sandiaga Uno termasuk sosok yang sudah berproses dari penjaringan, dan penyaringan beliau memiliki rekam jejak yang panjang," kata Hasto.
"Djarot dari hasil pemetaan politik, beliau memiliki pengalaman yang sangat panjang sebagai wali kota yang berhasil sebagai wakil gubernur yang taat pada tugasnya dan tidak pernah menyalib di tikungan. Beliau sosok yang beretika. Harus diapresiasi partai," imbuh dia.
Hasto mengatakan, pemimpin yang akan diusung PDIP harus mendapat dukungan parpol yang ada di DPRD. Kesulitan untuk mencalonkan orang yang tidak mendapat dukungan parpol menurut dia dialami Presiden Jokowi.
"Jokowi saja menghadapi kesulitan ketika tidak dapat dukungan di DPR," jelas dia.
Hasto mengatakan, kemungkinan besar PDIP akan mendukung siapa akan diputuskan nanti. Namun, pilihan utama lebih pada calon yang bisa menjembatani Pemerintah dan parpol.
"Akan mengerucut ke satu calon semuanya akan mencerna figur tersebut. Mengedepankan kerja sama parpol dan negara," tutup dia.
Baca juga:
Ketum PAN lebih inginkan Risma maju di Pilgub dibanding Ahok
PDIP sebut Ahok makin dijauhi rakyat karena bertikai dengan Risma
Djarot minta Ahok tak cari dukungan PDIP saat injury time
Anggota DPR menilai prestasi Risma lebih bagus ketimbang Ahok
Pilgub DKI, PDIP ingin cagub yang sabar dan tak suka bikin gaduh
Djarot minta Ahok dan Risma fokus kerja, tak perlu bertikai
Hasto soal Risma: Belum ada keputusan, tapi kemungkinan terbuka
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.