Sabam Sirait tantang Demokrat jadi oposisi, 'berani apa enggak?'
"Bukannya saya dendam lho, tapi cobalah menjadi oposisi. Biar mereka merasakan apa yang kita rasakan," kata Sabam.
Politikus senior PDIP Sabam Sirait, menantang pengurus Partai Demokrat untuk menjadi partai oposisi apabila partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) itu kalah dalam pertarungan Pilpres 2014.
Dia mengungkapkan, Demokrat bisa belajar banyak kepada PDIP yang kalah pilpres dua periode berturut-turut. Bahkan, menjadi oposan bukan sesuatu yang buruk namun bisa menjadi introspeksi diri bagi pengurus partai.
"Cobalah Demokrat sekali-sekali menjadi partai di luar pemerintah. Dia bisa jadi oposisi. Bukannya saya dendam lho, tapi cobalah mereka menjadi oposisi. Biar mereka merasakan apa yang kita rasakan dua periode yang lalu," kata salah satu pendiri partai berlambang banteng moncong putih tersebut kepada wartawan, usai menghadiri diskusi "Mantenan Politik 2014-2019: Versi Rakyat vs Versi Elit" yang diadakan FFH di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/5).
Menurut Sabam, dengan menjadi oposan maka pengurus partai berlambang mercy biru tersebut bisa memperbaiki diri sekaligus ikut mengkritik setiap kebijakan-kebijakan yang digulirkan pemerintah pusat. "Tapi masalahnya mereka berani apa enggak?," ujar Sabam.
Disinggung mengenai penentuan akhir parpol koalisi yang dipimpin PDIP , Sabam menyebutkan, sampai sekarang masih terus dikomunikasikan dengan parpol lainnya. Terkait merapatnya Partai Golkar ke PDIP , dia mengaku mengapresiasi langkah yang dilakukan partai tersebut.
"Meski sebenarnya dengan PKB dan NasDem saja sudah cukup namun kami cukup menyambut baik dengan merapatnya Golkar di koalisi kami," ujar Sabam.
Saat ini, PDIP juga masih membuka peluang koalisi dengan partai-partai lainnya karena hal itu menunjukkan bahwa semakin banyak kawan, maka ke depan bisa menjadi semakin lebih baik.