Saling sindir dana kampanye di Pilgub DKI
Saling sindir dana kampanye di Pilgub DKI. Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyebut bahwa dua lawannya memiliki dana berlimpah. Apalagi didukung banyak partai. Sedangkan Anies-Sandiaga hanya Partai Gerindra dan PKS mendorong pasangan ini memenangkan Pilgub DKI 2017. `
Tiga pasang bakal calon cagub dan cawagub DKI Jakarta tengah bersiap memasuki masa kampanye. Butuh dana besar selama menjalani momen ini. Selain sibuk mencari, masalah duit kampanye ini juga menjadi alat untuk saling serang dan sindir.
Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyebut bahwa dua lawannya memiliki dana berlimpah. Apalagi didukung banyak partai. Sedangkan Anies-Sandiaga hanya Partai Gerindra dan PKS mendorong pasangan ini memenangkan Pilgub DKI 2017.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui, pihaknya masih terus mencari tambahan dana kampanye. Tambahan dana kampanye nantinya bisa berasal dari urunan tiap kader Gerindra dan PKS.
"Dari sisi pendanaan juga kita akan mencari terobosan lewat sumbangan sukarela," kata Dasco, Kamis (29/9) kemarin.
Dalam berebut kursi pimpinan DKI Jakarta ini, pasangan Ahok-Djarot diusung PDIP, Golkar, NasDem dan Hanura. Kemudian, Agus Harimurti dan Sylviana diusung Demokrat, PKB, PPP dan PAN.
Menurut Dasco, posisi dua pasangan itu tidak terlalu bingung mendapat dana kampanye. Koalisi keduanya lebih besar dibanding Anies-Sandiaga. "Kita itu kan cuma dua partai, partai lain gemuk dan sponsornya banyak," ujarnya.
Bila dilihat secara komposisi, kubu Ahok-Djarot diisi banyak partai besar. Apalagi PDIP sebagai partai pengusaha berada di belakangnya. Di tambah Partai Golkar dikenal royal untuk gelaran lima tahunan ini.
Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, menyebut bahwa pihaknya hanya memikirkan bagaimana cara kampanye dipakai Ahok-Djarok di masa kampanye nanti. Untuk masalah dana, pihaknya menyebut tinggal mencari tambahan saja.
Guna memenuhi tambahan duit kampanye dan mengajak masyarakat menyumbang kepada Ahok-Djarot, Fayakhun memastikan bahwa pasangan andalannya bakal melakukan terobosan. Rencananya Ahok bakal melakukan konser stand up comedy.
"Ahok bilang 'gini deh gue standup comedy cari uang kampanye. Nanti disetorin ke rekening pemenangan'. Sampe gitu dia mau," kata Fayakhun.
Fayakhun mengatakan, Ahok menyampaikan niatan tersebut ketika rapat dengan empat partai pengusungnya. Saat itu, kata dia, Ahok melakukan kalkulasi apabila dari standup comedy meraup Rp 50 juta dari tiket penonton maka uang itu bisa disetorkan ke tim pemenangan untuk menambah uang kampanye. "Kalau dia (Ahok) satu hari bisa tiga jadwal. Sudah Rp 150 juta," ujarnya.
Fayakhun berkeyakinan stand up comedy ala Ahok akan berhasil dengan meraup penonton banyak. Apalagi Ahok dinilai sebagai sosok humoris dibanding calon lainnya, seperti Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan.
"Kan gila datang ke kampanye bukannya dimobilisasi malah beli tiketnya. Apakah pasangan Agus dan Anies gitu?" sindirnya.
Di sisi lain, Ahok justru menyindir bahwa Sandiaga selama ini menyembunyikan kekayaannya di luar negeri. Sindiran itu dilontarkan Ahok ketika mengetahui ajakan Sandiaga agar para bakal cagub dan cawagub DKI mendukung program pengampunan pajak (tax amnesty).
"Jadi semua harta saya tidak ada yang disembunyikan di luar negeri. Beda lah saya sama Sandiaga yang kaya, ngumpetin di luar negeri kan ha-ha-Ha," ungkap Ahok seraya tertawa.
Sandiaga memang secara resmi melaporkan semua hartanya ke negara dalam rangka mengikuti program pengampunan pajak. Dia berharap cagub dan cawagub DKI Jakarta lainnya mengikuti program itu.
"Saya mengajak cagub-cawagub DKI untuk mendukung program ini (tax amnesty). Pak Basuki (Ahok) dan lainnya juga, bahwa ini program pemerintah yang harus kita dukung untuk memperkuat ekonomi Indonesia," ujar Sandiaga di Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar, Jakarta, kemarin.
Selama fokus menjadi pengusaha, Sandiaga tercatat sebagai pendiri Recapital Group pada 1997. Pada 2004-2015. Dia menjadi Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Pada 2007-2015, Sandiaga menjabat sebagai Direktur di PT Adaro Energy Tbk. Kemudian pada 2009-2010, Sandiaga menjabat sebagai Komisaris di PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. Dia juga menjadi Komisaris di PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk pada 2010-2013.
Baca juga:
Benarkah Annisa Pohan bisa bikin Agus 'kuda hitam' di Pilgub DKI?
Cerita Adian Napitupulu debat soal Pilgub DKI dengan Eko Patrio
Ini alasan Adian Napitupulu dulu serang tapi kini puji Ahok
Himpun dana kampanye, kubu Anies tiru cara Ahok tapi lebih merakyat
Anies-Sandiaga targetkan peroleh 2,8 juta suara
Annisa Pohan bisa dongkrak popularitas Agus Yudhoyono di Pilgub DKI
Prasetio jadi timses Ahok, Boy modifikasi strategi menangkan Anies
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Bagaimana cara PKB memutuskan apakah akan mendukung Anies di Pilgub Jakarta? Ya kita lihat nanti, pendaftaran tgl berapa ya? 27 agustus, kita lihat perkembangannya kayak apa," ujarnya.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Siapa yang mengklaim bahwa Anies diusung oleh PKB untuk maju di Pilgub Jakarta 2024? Menanggapi undangan tersebut, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar."Tidak benar, itu hoaks," kata Jazilul, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (28/8).