'Sambil menyelam minum air' di balik promosi Cak Imin jadi Cawapres
Strategi promosi disebut sebagai langkah menambah popularitas partai.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar gencar mempromosikan diri sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Cak Imin, sapaan akrabnya, mengaku pelbagai pihak di penjuru tanah air menginginkannya menjadi cawapres.
"Saya merespons seluruh aspirasi, di mana-mana pada menginginkan saya maju di wapres. Kita lihat waktu karena pilpres masih lama, kita butuh waktu. Namun, gairah ini terus dilanjutkan, terus direspons, silakan nanti kita lihat perkembangan akhir tahun," katanya usai acara Nusantara Mengaji di Lapangan Alun-Alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, seperti dilansir Antara, Sabtu (19/11).
-
Apa yang diklaim oleh kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK? Diketahui pada permohonan para pemohon, kubu Anies-Muhaimin dan kubu Ganjar-Mahfud kompak mendalilkan pemungutan suara ulang dengan mendiskualifikasi Prabowo-Gibran.
-
Apa itu Pil KB? Pil KB menjadi satu di antara beberapa jenis alat kontrasepsi yang umumnya digunakan oleh banyak orang untuk mencegah kehamilan. Pil KB sendiri bekerja dengan cara mencegah tubuh untuk memproduksi sel telur. Sehingga nantinya sperma tidak bisa membuahi sel telur. Alhasil, kehamilan pun tidak akan terjadi.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang dipanggil MK untuk memberikan keterangan dalam sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024? Hari ini, Jumat, MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai promosi yang dilakukan oleh Cak Imin sebagai cawapres dikarenakan banyaknya kandidat yang mengantre untuk menjadi calon wakil dari Joko Widodo di Pilpres 2019. Dia mengatakan sederet nama punya peluang untuk digandeng Jokowi.
Mulai dari mantan pimpinan KPK Abraham Samad, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) hingga nama Menko PMK Puan Maharani menjadi kandidat wakil Jokowi.
"Yang mau jadi wakilnya Jokowi itu lebih ngantre daripada kompetitor," kata Hendri saat dihubungi merdeka.com.
"Jadi boleh aja (promosi). Nah masalah kemudian apakah akan dipilih ya namanya usaha".
Menurut Hendri, terkait promosi Cak Imin tak akan menjadi sia-sia apabila nantinya Cak Imin gagal maju menjadi cawapres. Sebab, imbasnya PKB akan mendapat popularitas di balik promosi cawapres tersebut. Maka, ibaratnya promosi itu seperti 'sambil menyelam minum air'.
"Minimal kalau dia (Cak Imin) enggak dipilih Jokowi, partainya naik. Lebih populer," ujarnya.
Hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan, PKB dan Partai Demokrat akan bersaing ketat di Pemilu Legislatif 2019. Bahkan mereka berlomba-lomba menyodorkan calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk Presiden Joko Widodo maju Pilpres 2019. PKB ada nama Cak Imin sebagai tokohnya. Sementara, Demokrat punya Agus Harimurti Yudhoyono (SBY).
PKB dan Demokrat juga akan menjadi penentu dalam Pileg bagi partai besar yang mengusung Joko Widodo di Pilpres. Sebab persentase suara mereka masih cukup tinggi.
"Manuver Muhaimin dan AHY sebagai capres atau cawapres di Pemilu 2019 nanti juga akan mempengaruhi elektabilitas kedua partai," ujar peneliti LSI Rully Akbar.
(mdk/rzk)