Cak Imin Kelakar Warga Bekasi Dompet Kempis, PKB: Berlebihan Kalau Dipelintir Jadi Hinaan
Sebagai kontestan Pemilu 2024, kata Adi, Cak Imin tentu ingin menawarkan perubahan.
Penyataan Cak Imin tersebut merupakan bentuk keberpihakan.
Cak Imin Kelakar Warga Bekasi Dompet Kempis, PKB: Berlebihan Kalau Dipelintir Jadi Hinaan
Kelakar calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar dalam acara pertemuan dengan pengurus majelis taklim Bekasi disorot sejumlah kalangan. Dalam pertemuan itu, Cak Imin, sapaan akrabnya, berkelakar dompet kempis di hadapan peserta yang hadir.
Kelakar tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan terhadap warga Bekasi dan disorot oleh beberapa kalangan masyarakat.
Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Adi Rochadi mengatakan, pernyataan Cak Imin atau Gus Imin tersebut merupakan bentuk keberpihakan kepada mayoritas warga Kabupaten Bekasi.
"Pernyataan Gus Imin murni bentuk keberpihakkan kepada warga Bekasi terutama pada angkatan kerja yang dibalut dengan nada kelakar, kalau pernyataan ini kemudian dipelintir sebagai bentuk penghinaan dalam pandangan kami rasa terlalu berlebihan," katanya, Kamis (21/12).
Adi menjelaskan, pernyataan Cak Imin yang membenturkan megahnya mal di Bekasi dengan kondisi dompet warga merupakan bentuk keprihatinan atas kesenjangan sosial yang terjadi di berbagai kota besar di Indonesia.
Menurutnya saat ini terjadi berbagai kesulitan hidup seperti kian mahalnya kebutuhan, sempitnya lapangan kerja, hingga gaji pekerja yang tak kunjung naik.
"Di sisi lain ada sekelompok kecil masyarakat yang menikmati pertumbuhan ekonomi karena punya aset dan modal yang luar biasa. Seperti lagu Rhoma Irama saat ini gambaran yang kaya makin kaya dan yang miskin kian miskin benar adanya," katanya.
Berbagai kesulitan hidup tersebut, lanjut Adi dalam pandangan Cak Imin juga dialami oleh warga Bekasi. Berdasarkan data BPS Jawa Barat, jumlah pengangguran di Bekasi relatif tinggi yakni mencapai 10,32 persen pada 2022. Jumlah ini merupakan nomor empat se-Provinsi Jawa Barat.
"Tren kemiskinan ini juga terus meningkat di mana tahun ini ada sekitar 202 ribu warga Kabupaten Bekasi yang masuk kategori miskin. Padahal di sisi lain, Kabupaten Bekasi ini merupakan pusat industri terbesar se-Asia Tenggara, ini kan ironis," ucapnya.
Sebagai kontestan Pemilu 2024, kata Adi, Cak Imin tentu ingin menawarkan perubahan. Sehingga kata Adi, menjadi aneh jika kemudian pernyataan pasangan calon Presiden Anies Baswedan itu di-framing menghina warga Bekasi.
"Gus Imin adalah calon wakil presiden yang menawarkan perubahan agar ada perubahan nasib rakyat termasuk warga Bekasi. Jadi apa yang beliau sampaikan jauh dari niat menghina, melecehkan warga Bekasi seperti yang diframing oleh beberapa kalangan," katanya.
Menurut Adi, menjelang dekatnya hari H Pemilu 2024 suhu politik terus meningkat. Sehinga semua kontestan akan dicari-cari kesalahannya agar memberikan keuntungan bagi kontestan lain.
"Kami sadar bahwa seiring dekatnya Pemilu pihak-pihak kompetitor akan mencari-cari kesalahan Gus Imin. Tetapi sekali lagi kami yang ikut dalam acara itu tidak melihat niat dari Gus Imin untuk menghina dan melecehkan warga Bekasi," ungkapnya.