Sampai kapan Megawati akan pimpin PDI Perjuangan?
Hanya dua kemungkinan yang bisa membuat PDI Perjuangan tidak dipimpin Megawati, apa itu?
Megawati Soekarnoputri terpilih kembali menjadi ketua umum PDI Perjuangan periode 2015-2020 dengan mulus. Pemilihan ini dilakukan secara musyawarah mufakat. Pengumuman resmi dilakukan setelah peserta sidang melakukan rapat tertutup selama dua jam dalam Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Kamis (9/4).
Setelah diambil sumpahnya dengan dipandu pimpinan sidang Frans Lebu Raya dan di hadapan ribuan kader, Megawati kembali menyampaikan pidatonya.
"Saya tidak menyangka akan diminta kembali," kata Megawati mengawali pidatonya.
Putri Presiden Indonesia pertama Soekarno ini sudah mulai memimpin partai berlambang banteng ini semenjak tahun 1993. Keputusan Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya, memutuskan secara aklamasi Megawati sebagai Ketua Umum PDI.
Walaupun sempat dimakzulkan dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, Megawati tetap bertahan. Dukungan yang kuat membuat dia mengubah nama menjadi PDI Perjuangan pada 1999. Tentu dia tetap menjadi Ketua Umum.
Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi menilai, sosok Megawati sangat tidak tergantikan dalam partai berwarna dasar merah tersebut. Sehingga hanya dua kemungkinan yang bisa membuat PDI Perjuangan tidak dipimpin Megawati.
"Sampai kapan tidak memimpin itu cuma Ibu Mega yang tahu. Tapi kalau melihat gejala sekarang sampai sekuat Ibu Mega. Mungkin Ibu Mega hanya bisa dihentikan oleh alam atau dia merasa tidak kuat lagi," jelasnya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (9/4) malam.
Megawati telah mencatatkan rekor baru dengan menjadi Ketua Umum partai terlama di Indonesia. Menurut Hasan, ini menjadi pertanyaan mengenai perannya dalam PDI Perjuangan. Apakah menjadi politisi di partai tersebut atau pemilik.
"PDI Perjuangan itu ada, jika Ketua Umum-nya Megawati. Kalau bukan Megawati, ya bukan PDI Perjuangan dan ini sudah sangat identik," terangnya.
Megawati tidak pernah memiliki kendala dalam memenangkan posisi tertinggi PDI Perjuangan. Sebab tidak ada persaingan yang ketat. Hal ini berdampak terhadap politisinya. Karena tidak terlatih dalam melakukan lobi, voting, penguasaan sidang dan komunikasi politik lemah.
Hasan menegaskan, ini terbukti dengan kepemimpinan DPR dan MPR periode 2014-2019. Sebagai pemenang Pemilu 2014, PDI Perjuangan tidak menempati posisi penting. Bahkan dalam setiap kesempatan pengambilan keputusan dengan voting, mereka hampir selalu kalah.
"Ini bisa jadi dampak tidak ada persaingan dalam internal partai, sehingga skill politik politisi mereka tidak terlatih," tutupnya.
Baca juga:
Ditangkap KPK, Adriansyah coreng dan buat malu PDIP
5 Pesan keras Megawati buat Jokowi dari kongres PDIP
5 Hal ini yang pasti ada di pidato Megawati
Absen di acara Prabowo, besan Amien Rais malah muncul di PDIP
Bertemu, Jokowi dan pengurus PDIP hasilkan komitmen
Usai hadiri kongres, Jokowi tengok penasihat PDIP di rumah sakit
Wawancara Megawati: Mekanisme regenerasi sudah ada
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Cinta Mega dipecat dari PDIP? Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan DPP PDIP, Senin (14/8).
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Mengapa Cinta Mega dipecat dari PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.