Sandiaga sebut ada kekhawatiran Pilgub DKI tak demokratis
Sandiaga sebut ada kekhawatiran Pilgub DKI tak demokratis. Sikap tegas itu pun diamini oleh Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sandi sapaaanya, sepakat kalau pihak yang tak memiliki hak suara di Jakarta tak lantas memaksakan diri untuk bisa ikut memilih.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menyampaikan pesan tegas di tengah makin panasnya suhu politik nasional jelang putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Kata Sumarsono, urusan Pilkada Jakarta biarlah orang Jakarta saja yang mengurus. Jangan sampai orang dari luar Jakarta ikut campur.
Sikap tegas itu pun diamini oleh Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sandi sapaaanya, sepakat kalau pihak yang tak memiliki hak suara di Jakarta tak lantas memaksakan diri untuk bisa ikut memilih.
"Kita sepakat bahwa kalau yang tidak memiliki hak pilih ya jangan ikut pemilu," kata Sandiaga di Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (24/3).
Politisi Partai Gerindra ini menilai, warga daerah tampak mencermati benar proses Pilgub DKI Jakarta. Mereka pun melihat adanya gelagat kekhawatiran proses demokrasi di Jakarta yang tak adil.
"Ada satu kekhawatiran bahwa pemilu yang ada dan demokratis ini dikhawatirkan tidak bisa dihadirkan. Jadi banyak sekali kekhawatiran dari masyarakat Indonesia yang ikut memperhatikan," ungkap Sandi.
Meski demikian, Sandiga mempercayai aparat yang berwenang untuk mengatur jalannya demokrasi di Jakarta. Terlebih pada saat hari pencoblosan 19 April mendatang.
"Saya serahkan kepada aparat untuk mengatur flow-nya supaya tidak banyak gesekan di 19 April. Mestinya OK OCE banget," tutupnya.
Baca juga:
Lokasi Salat Jumat dipindah, Djarot bantah adanya penolakan warga
Nusron: Masak bantu masjid enggak boleh hanya karena beda politik
Sandiaga: Postingan saya & Mas Anies sejuk bisa dirasakan masyarakat
Sebelum kampanye, Djarot Salat Jumat di Masjid Cut Meutia
Saat Sandi curiga ada orang super kaya mau dirinya diperiksa polisi
Alasan PDIP kini Djarot berpeci: Karena sudah haji, Anies kan belum
PAN soal kasus Sandiaga: Wajar, tapi tak boleh mengarah ke fitnah
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.