Satu Dapil di Jabar VII, Ade berpesan untuk Nurul yang kalah
Nurul tak menyebut siapa yang menggunakan politik uang di dapilnya itu.
Wasekjen Partai Golkar Nurul Arifin pesimis bisa lolos jadi anggota DPR karena kalah suara di pemilu legislatif kemarin. Dia menuding ada yang bermain politik uang di dapilnya yakni Jawa Barat VII (Purwakarta, Karawang, Bekasi).
Rekan separtai dan satu dapilnya Ade Komarudin menanggapi santai keluhan tersebut. Menurut dia sistem pemilu memang harus dievaluasi.
Ade malah memberikan masukan kepada Nurul agar tidak berkeluh jika mengalami kekalahan. Dia meyakini bahwa dalam berpolitik punya resiko yang berat.
"Dalam politik semua hal bisa terjadi, jadi kita tidak boleh keluh kesah, karena politik risikonya berat banyak hal yang harus kita ambil," ujar Ade di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (2/5).
Menurut Ade, dalam politik tidak boleh mengeluh, terlebih jika kalah dalam persaingan. Ketua Umum Soksi ini berpendapat, seorang politisi harus punya mental maju terus pantang mundur.
"Pejuang politik tidak boleh mengeluh, seperti semboyan Soksi maju terus pantang mundur," terang dia.
Sebelumnya, Nurul mengibaratkan pemilu seperti perang saudara di Suriah. Uang, kata dia, digunakan untuk menumbangkan saudaranya sendiri.
"Bahwa peperangan pemilu saat ini seperti perang saudara di Suriah. Pedang itu seperti uang yang membabat habis saudaranya sendiri," ujar Nurul.
Nurul tak menyebut siapa yang menggunakan politik uang di dapilnya itu. Dia juga tak membeberkan apakah perang saudara yang dimaksud adalah rekan separtainya yang menggunakan politik uang untuk menjatuhkan dirinya.
Di dapil Jabar VII, Nurul harus menghadapi kolega separtainya Ade Komarudin dan Dadang S Muchtar yang dikabarkan sudah lolos. Di luar Golkar, ada nama besar Rieke Diah Pitaloka dan Tono Bahtiar dari PDIP yang juga lolos.
Baca juga:
Diprediksi gagal ke DPR, Ramadhan Pohan akan tetap berpolitik
Caleg incumbent tak terpilih lantaran jarang ke dapil
Vokal saat jadi anggota Dewan, 4 caleg ini justru tak lolos
Polisi: Kami pastikan Hang Nadim tidak lumpuh
Gagal ke Senayan, Dwiki Dharmawan lapang dada terima kekalahan
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana perolehan suara Gerindra di Pemilu 2014? Pemilu 2014, Perolehan Suara Meroket
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Mengapa perolehan suara Partai Demokrat merosot di Pemilu 2014? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.