SBY gembira dengar pernyataan Presiden Jokowi mau dikritik
Menurut SBY, jika benar Jokowi dan pemerintah mau dikritik maka akan sukses melaksanakan tugasnya.
Kritik Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap mengganggu jalannya pemerintahan sempat membuat panas. Namun pernyataan Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi yang menegaskan pemerintahan Joko Widodo menerima segala bentuk kritikan yang datang dari seluruh pihak termasuk dari SBY mendinginkan suasana.
Bahkan SBY pun menyambut gembira pernyataan Johan Budi tersebut. "Saya gembira dengar pernyataan Jubirpres Johan Budi-Presiden mau dikritik, dan juga Menko Polhukam 'pemerintah siap dikritik'. *SBY*," tulis SBY dalam akun Twitternya, @SBYudhoyono yang dikutip merdeka.com, Rabu (10/2).
Menurut Presiden RI ke enam ini, jika benar Jokowi dan pemerintah mau dikritik maka akan sukses melaksanakan tugasnya. Kritik, kata SBY, beda dengan menghujat atau mengganggu.
"Mudah-mudahan tak ada lagi 'pesan-pesan ketidaksenangan' atas tweet saya. Saya bisa menghirup kembali segarnya udara demokrasi. *SBY*," tulisnya.
Sebelumnya, melalui wawancara yang diunggah melalui Youtube pada 6 Februari lalu, SBY mengungkap alasan menghilang sejenak mengkritik pemerintah. Menurut dia, ada elemen di lingkar Istana yang tak suka dengan kritik yang disampaikannya.
"Saya masih ingat kalau tidak salah dulu sekian bulan lalu, ketika saya sekali-sekali melepas Twitter, ada pihak yang tidak suka, ada elemen di lingkar kekuasaan yang tidak nyaman bahkan mengirim pesan kepada saya," kata SBY dalam wawancara itu dikutip merdeka.com, Selasa (9/2).
Menurut SBY, ini negara demokrasi siapa pun berhak bicara. Dia bahkan menyindir ada orang yang dulu vocal mengkritik pemerintah namun ketika sekarang berada di kekuasaan justru tak mau dikritik.
"Saya pikir ini negara demokrasi tentu siapa pun termasuk saya punya hak untuk berbicara. Dan memang politik itu, kalau saya, saya ingat dulu banyak yang ketika dulu tidak berada di kekuasaan kritisnya luar biasa, menyerang, menghajar, tetapi tidak sedikit begitu berada di lingkar kekuasaan kurang suka dikritik," sindir SBY.
SBY menegaskan jika kritik yang disampaikannya bertujuan untuk kebaikan bangsa. Menurut dia, dalam politik wajar jika ada yang saling mengkritik dan mengoreksi.
"Inilah yang kita harus banyak belajar, bahwa itu politik, itu demokrasi, ada kalanya kita mengkritik, mengoreksi, menyerang. Tapi ketika mengemban amanah, harus bersedia juga dikoreksi, untuk kebaikan," tegas Ketua Umum Partai Demokrat ini.