SBY-Prabowo bertemu, Hanura minta Jokowi tak perlu gentar
SBY-Prabowo bertemu, Hanura minta Jokowi tak perlu gentar. Wasekjen Partai Hanura Tri Dianto mengatakan, bertemunya Prabowo dan SBY adalah sebuah hal yang biasa saja. Sudah sewajarnya antar ketua umum partai saling melakukan pertemuan politik.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan di Cikeas, Bogor, Kamis (27/7) malam kemarin. Hasil pertemuan tersebut, kedua partai sepakat untuk mengawal pemerintahan Jokowi agar tetap dikoreksi hingga Pemilu 2019.
Menanggapi hal itu, Wasekjen Partai Hanura Tri Dianto mengatakan, bertemunya Prabowo dan SBY adalah sebuah hal yang biasa saja. Sudah sewajarnya antar ketua umum partai saling melakukan pertemuan politik.
"Tidak ada istimewanya. Ramai dibahas karena kebetulan sama kepentingannya saja," kata Tri saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/7).
Tri mengatakan, SBY dan Prabowo sama-sama saling membutuhkan pasca ditetapkannya presidential threshold sebesar 20 persen dalam UU Pemilu. Terlebih, dia yakin, Demokrat nantinya akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres atau cawapres di 2019.
"Sekarang memang Pak Prabowo butuh Pak SBY. Juga sama Pak SBY sangat perlu Pak Prabowo untuk menaikkan anaknya AHY. Jadi sah-sah saja pertemuan itu," kata mantan ketua DPC Cilacap Partai Demokrat ini.
Tri pun ingin, Presiden Joko Widodo tak gentar usai pertemuan dua lawan politiknya itu di Cikeas. Apalagi, hasil pertemuan adalah ingin mengawal pemerintahan Jokowi agar tetap berada di jalur yang dianggap benar.
"Pak Jokowi tidak perlu gentar. Kerja terus saja Pak Jokowi," katanya lagi.
Seperti diketahui, dalam pertemuan tertutup di Cikeas, Prabowo dan SBY bersama ingin mengawal pemerintahan Jokowi. Keduanya menyindir kekuasaan saat ini yang bisa merusak tatanan demokrasi khususnya soal presidential threshold di UU Pemilu yang sukses disahkan oleh partai pendukung pemerintah.