SBY ungkap Demokrat punya tiga opsi di Pilpres 2019
Rapat perdana Majelis Tinggi Partai Demokrat membahas tentang kriteria dan mekanisme penetapan capres dan cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2019. Rapat itu berlangsung pada Senin 9 Juli 2018 di kediaman Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mega Kuningan, Jakarta.
Rapat perdana Majelis Tinggi Partai Demokrat membahas tentang kriteria dan mekanisme penetapan capres dan cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2019. Rapat itu berlangsung pada Senin 9 Juli 2018 di kediaman Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mega Kuningan, Jakarta.
SBY menjelaskan, selama ini partainya telah membangun komunikasi politik dengan sejumlah capres potensial termasuk Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Menurut dia, Demokrat juga telah membangun komunikasi politik dengan capres potensial lainnya di luar Jokowi dan Prabowo.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Sebagai contoh komunikasi Partai Demokrat dengan Presiden Jokowi, ditandai dengan komunikasi saya dengan Pak Jokowi. Ini terjadi beberpaa kali, saya bertemu dengan Pak Jokowi, satu bulan terkahir komunikasi Partai Demokrat dengan Pak Prabowo juga capres potensial juga kami lakukan meskipun saya belum bertemu langsung dengan Pak Prabowo," kata SBY disampaikan melalui video yang direkam pada 9 Juli lalu, dikutip merdeka.com, Kamis (12/7).
SBY mengakui, tak menutup kemungkinan partainya nanti akan membentuk poros ketiga. Hal tersebut ditandai dengan komunikasi partainya dengan sejumlah petinggi partai dan para tokoh yang dianggap bisa menjadi capres potensial. Sayang, SBY tak membeberkan siapa saja tokoh tersebut.
"Majelis tinggi partai sependapat untuk menetapkan tiga opsi berkaitan dengan capres dan cawapres ini. Opsi pertama Demokrat mengusung Pak Jokowi, opsi kedua Demokrat mengusung Pak Prabowo, sedangkan opsi ketiga apabila poros ketiga bisa kita bentuk, maka berarti Demorkat akan mengusung capres lain selain pak Jokowi dan Pak Prabowo," kata SBY lagi.
Empat minggu mendatang, kata SBY, majelis tinggi partai Demokrat akan menggodok dan mematangkan opsi mana yang akan Demokrat pilih. Kerangka berpikir yang Demokrat tetapkan di dalam menetapkan siapa capres dan cawapres yang diusung kelak pada prinsipnya ada dua.
Pertama, visi misi dan kebijakan yang akan ditempuh oleh capres cawpres apabila mereka terpilih untuk memimpin Indonesia haruslah sesuai dengan kepentingan dan harapan rakyat, haruslah menjawab persolan yang dihadapi oleh rakyat.
Kedua, capres dan cawapres harus memberikan manfaat kepada Partai Demokrat. Misalnya, memberikan manfaat kepada pemilu legislatif, kader-kader Demokrat pada pemilu legislatif 2019 mendatang.
"Juga terus terang karena Demokrat juga memiliki kader unguglan yang saat ini memiliki elektabilitas yang tinggi untuk jadi cawapres, maka tidak berlebihan jika kader Demokrat berharap salah satu kader terbaiknya bisa menjadi cawapres meskipun ini bukan harga mati, tapi saya mengetahui kader Demokrat seluruh Indonesia punya harapan tinggi agar cawapres berasal dari kader terbaik Demokrat," tutup dia.
Baca juga:
Canda Jimly soal PT 20%: AHY kalau mau nyalon kan terhambat
Prabowo tersandera PKS, PAN, Demokrat, Anies bisa jadi jalan tengah
Demokrat tuding Jokowi pakai media untuk tutupi masalah ekonomi
PKS nilai PAN cenderung koalisi dengan Prabowo, Demokrat masih bimbang
Anas Urbaningrum: Saya ragu Demokrat akan sanksi TGB, dia layak ikut Pilpres
Saat bertemu SBY, Airlangga bahas skenario jika tak dipilih jadi cawapres Jokowi
Menakar loyalitas Golkar usai pertemuan Airlangga dan SBY