Sekjen Gerindra akui koalisi dengan PKS dan PAN sebatas 'tahu sama tahu'
Sekjen Gerindra akui koalisi dengan PKS dan PAN sebatas 'tahu sama tahu'. Alasan koalisi belum terbentuk dikarenakan baik PAN atau PKS belum terang-terangan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon Presiden di Pemilu Serentak 2019.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui koalisi dengan PKS dan PAN memang belum terbentuk. Sejauh ini, hubungan ketiga partai baru sebatas saling mengerti dan 'tahu sama tahu'.
"Koalisi kan belum terjadi. Koalisi pendukung Gerindra belum terjadi. Yang terjadi adalah komunikasi persepahaman, artinya saling pengertian. TST tahu sama tahu," kata Muzani di Rumah Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Jalan Karang Asem, Kuningan, Jakarta, Kamis (31/5).
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
Alasan koalisi belum terbentuk dikarenakan baik PAN atau PKS belum terang-terangan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon Presiden di Pemilu Serentak 2019.
"Karena PAN belum menyatakan dukung Prabowo, PKS juga belum menyatakan dukung Pak Prabowo, begitu," tegasnya.
Prinsip hubungan 'tahu sama tahu', kata Muzani, juga terjadi di poros partai pendukung Joko Widodo. 5 Partai pendukung Jokowi saat ini belum bisa diartikan koalisi karena belum terdaftar di KPU.
"Tahu sama tahu, di 'sebelah sana' juga begitu kan. Belum ada koalisi yang mendukung Jokowi semua. Belum. Koalisi itu artinya pada saat partai mendaftarkan nama Presiden yang sama di KPU," ucapnya.
Wakil Ketua MPR ini menyindir, tak ada partai pendukung Jokowi yang mendukung tanpa syarat. Contohnya saja, dinamika dan arah dukungan di Pilkada.
"Tanpa syarat tetapi kan kita juga tahu, pilkada juga begitu usung-usung tetapi berubah," tandas Muzani.
Baca juga:
Jadwal pertemuan Prabowo & SBY masih dibahas, lokasi kemungkinan di Kertanegara
Sekjen Gerindra sebut Prabowo akan kembali bertemu Puan Maharani
Prabowo dan Amien bakal umrah bareng, kemungkinan bertemu Rizieq
Polda Metro cari penyebar video porno mirip anggota DPR
PDIP sebut Puan Maharani dan Prabowo sudah bertemu lebih dari 2 kali