Sekjen Gerindra: Prabowo Sudah Menangkap Sinyal PKS akan Merapat
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengakui PKS adalah sahabat lama dari Gerindra
Sekjen Gerindra: Prabowo Sudah Menangkap Sinyal PKS akan Merapat
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah sahabat lama dari Gerindra, dan sudah kerap memberi dukungan kepada Prabowo Subianto.
- Sekjen Gerindra Bandingkan Pilkada dengan Pil KB, Peringatkan Calon Jangan Lupakan Partai Pengusung
- Sekjen Gerindra: Pertemuan Prabowo-Megawati Insyaallah Sebelum Pelantikan
- Sekjen Gerindra Ungkap Rencana Kongres Dipercepat dan Prabowo Kembali Menjadi Ketum
- Gerindra: Sinyal Kuat NasDem dan PPP akan Gabung
Oleh karena itu, Gerindra mengaku sudah menangkap sinyal PKS akan bertemu dan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Ya PKS pernah memberi support dan dukungan kepada Pak Prabowo dua kali setidaknya 2014 dan 2019, sehingga sinyal-sinyal PKS sudah kami tangkap dan kami pelajari," kata Muzani kepada wartawan, dikutip Minggu (5/5).
Menurut Muzani, Prabowo juga sudah menangkap sinyal merapatnya PKS. Saat ini, Prabowo masih menunggu waktu tepat untuk bertemu para elite PKS.
"Pak Prabowo juga sama sudah menangkap, sekali lagi Pak Prabowo perlu waktu sedang mencari momentum yang tepat," ucap Muzani.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini menyatakan komunikasi dengan presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto sudah terjalin sejak lama.
Hal itu dia sampaikan merespons posisi PKS di pemerintahan periode 2024-2029, apakah akan bergabung dengan Prabowo-Gibran atau berada di luar pemerintahan (oposisi).
"Komunikasi kita dengan partai-partai politik untuk kerja sama baik di eksekutif maupun legislatif sangat baik dan berjalan lancar. Termasuk dengan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih, hubungan PKS baik-baik saja dan memang sudah lama terjalin baik. Pimpinan PKS sudah biasa saling silaturahim," kata Jazuli.
Jazuli menegaskan, PKS tidak pernah membatasi diri untuk berkerja sama dengan siapa pun. Termasuk pemerintahan Prabowo-Gibran yang pada pilpres 2024 merupakan rival.
"Kita tidak pernah membatasi diri bekerja sama dengan siapa pun karena tidak mungkin membangun bangsa dan negara tanpa kerja sama," pungkas Jazuli.