Sekjen PDIP Ungkap Alasan Jokowi Kerap Lontarkan Ucapan Keras Saat Kampanye
Hasto menilai pernyataan Jokowi sebagai pendidikan politik. Isu fitnah PKI hanya dilakukan segelintir oknum. Sementara rakyat butuh disuguhkan pemimpin yang tidak cuma beretorika.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan keras belakangan, seperti kata 'tabok', sontoloyo sampai genderuwo. Menurut Hasto, itu langkah Jokowi untuk memberikan peringatan awal agar Pemilu tidak kelewat ramai dengan fitnah. Sementara, masa kampanye baru berjalan sekitar dua bulan.
"Dengan demikian mumpung ini masih panjang, peringatan-peringatan yang disampaikan Pak Jokowi untuk menggugah seluruh kesadaran anak bangsa bahwa berdemokrasi ini adalah cara untuk mencari pemimpin," ujar Hasto di Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (24/11).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
Hasto menilai pernyataan Jokowi sebagai pendidikan politik. Isu fitnah PKI hanya dilakukan segelintir oknum. Sementara rakyat butuh disuguhkan pemimpin yang tidak cuma beretorika.
"Maka jangan jadikan pemimpin ini sebagai ajang permusuhan antar anak bangsa," ucapnya.
PDIP sendiri khususnya siap memproses hukum apabila ada pihak-pihak yang menyebarkan fitnah dan hoaks. "Tentu bagi mereka yang menyebarkan hoaks dan fitnah, bukti-bukti ada. Kemudian kami laporkan ke polisi. Kantor PDIP diserang saja kami menempuh proses hukum," tegas Hasto.
Dia menilai ucapan tersebut bukan bagian dari kampanye negatif. Namun hanya pengingat kepada semua pihak agar Pemilu tidak hanya umbar kebencian.
"Bukan sebagai kampanye negatif. Ini untuk mengingatkan tanggung jawab kita bersama. Jangan mengorbankan pemilu hanya kemudian dengan mengumbar kebencian," kata Hasto.
Diketahui, Jokowi menumpahkan kekesalan kerap dikaitkan dengan PKI. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut ingin mencari dan 'tabok' orang yang menyerang demikian.
Baca juga:
Ada Jokowi, Ma'ruf Amin Optimis Gaet Suara Milenial
Jokowi Optimis Raup 50 Persen Suara di Sumsel
PDIP Instruksikan Kader Terapkan Strategi Micro-Targeting di Pemilu Serentak
Saat Perempuan Bercadar di Lampung Kagum akan Sosok Jokowi
Safari Politik di Jabar, Sekjen PDIP Sentil Aher soal Kotornya Sungai Citarum