Seknas Prabowo Prediksi Penghitungan Suara Makan Waktu Sampai 27 Jam
Seknas Prabowo-Sandiaga, berkomitmen untuk menjaga agar kontestasi Pemilu serentak 2019 berjalan jujur dan adil. Kubu oposisi pun akan menjaga surat suara dari mulai pencoblos sampai proses rekapitulasi hingga tingkat kelurahan.
Seknas Prabowo-Sandiaga, berkomitmen untuk menjaga agar kontestasi Pemilu serentak 2019 berjalan jujur dan adil. Kubu oposisi pun akan menjaga surat suara dari mulai pencoblos sampai proses rekapitulasi hingga tingkat kelurahan.
Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga, M Taufik mengatakan, pihaknya juga sudah mempersiapkan tim advokasi di setiap kelurahan. Jadi di setiap kelurahan ada posko pengaduan yang disebar.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Setiap kelurahan itu kita taruh pengacara-pengacara muda atas kejadian, masalah yang terjadi di sana. Jadi ada 267 pengacara. Mudah-mudahan mendorong pemilu ini berjalan tanpa kecurangan," jelas M Taufik kepada wartawan, Jumat (29/3).
Taufik menambahkan, satu kelurahan minimal satu pengacara yang telah disiapkan posko pengaduan. Setiap rumah ada spanduk tim advokasi Prabowo-Sandi.
"Setiap masyarakat yang menemukan gejala kecurangan silakan melapor," jelas dia.
Taufik juga menyoroti Surat Keterangan (Suket) yang diputuskan oleh MK boleh digunakan untuk mencoblos, apabila belum memiliki e-KTP. Taufik meminta Dukcapil DKI Jakarta mengumumkan jumlah pemegang Suket.
"Kami akan khususnya di Jakarta minta kepada Dukcapil Suket itu harus by name by address. Kita juga minta penjelasan berapa orang yang belum melakukan perekaman e-KTP. Kita akan minta nama-nama itu minggu depan," tegas Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu.
Taufik menduga, akan banyak terjadi keruwetan dimulai dari penghitungan surat suara pada Pukul 13.00 WIB. Misalnya saja, satu kotak suara ada 275 suara, dikali empat kotak suara. Total sekitar 1000-an lembar suara yang harus dibuka di tiap TPS.
"Satu kali buka satu suara butuh waktu 1,5 menit. Kalau 1,5 menit berarti 1.600 menit, dibagi 60, 27,5 jam. Kalau 1 menit butuh 18 jam, kalau dimulai dari jam 1 berarti sampai jam 6 pagi. Berarti sampai besoknya ini selesainya.
"Ini kan harus diperhatikan. Angka-angka menit ini kan harus jadi perhatian kita. Saya dengar KPU sudah minta waktu tambahan 5 jam," tambah dia.
Baca juga:
Di Ponpes Ogan Ilir, Ma'ruf Amin Ingatkan Beda Pilihan Politik Jangan Berantem
Jokowi Sebut Masyarakat Masih Butuh Banyak Pembangunan Infrastruktur
Prabowo Ingin Buat Pemilu di Indonesia Jadi Paling Bersih dan Murah
Prabowo Kritik Kartu Sakti Jokowi, Ma'ruf Amin Membela
BPN Prabowo: Saya Kasih Bocoran, Novel Baswedan akan Jadi Jaksa Agung
Cegah Kecurangan, Prabowo Ajak Pendukung Lebaran di TPS
AHY: Lebih Baik Kita Miliki Prinsip 'Underdog', Sehingga Tak Merasa Sudah Menang