SMRC Prediksi Pilkada Jakarta Berlangsung Satu Putaran
Hasil survei menunjukkan pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya.
Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) memprediksi Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung satu putaran. Hal itu dilihat dari temuan survei bertajuk “Peluang Calon-Calon Gubernur dalam Pilkada Provinsi Jakarta” yang dilakukan pada 31 Oktober–9 November 2024.
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani mengatakan, tidak menutup kemungkinan pemilihan gubernur Jakarta bisa terjadi dalam satu putaran. Sebab, elektabilitas pasangan Pramono-Rano dalam sepekan terakhir paling potensial mendapatkan suara di atas 50 persen.
“Apakah akan terjadi satu putaran, ada yang menang 50 persen plus? Mungkin saja. Dan dari fakta seminggu terakhir ini yang lebih dekat untuk mencapai itu adalah pasangan Pramono-Rano,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11).
Sementara itu, hasil survei menunjukkan pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya M. Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto.
"Pasangan M. Ridwan Kamil-Suswono 39,1 persen, Pramono Anung-Rano Karno 46,0 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 5,1 persen. Dan yang belum tahu 9,8 persen," ujar dia.
Lebih jauh Deni mengungkapkan perbedaan elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono berubah menjadi signifikan dari tidak signifikan secara statistik dalam rentang sekitar 3 minggu. Di mana selisih dukungan antara pasangan Pramono-Rano dan pasangan RK-Suswono dalam survei terakhir (31 Oktober – 9 November 2024) sekitar 6.9%, signifikan secara statistik.
Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1210 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
"Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control dilakuan dengan wawancara tandem (dua pewawancara) 50%, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63% dari total sampel, spot check secara random sebesar 20% dari total sampel, dan tidak ditemukan kesalahan berarti," ujarnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan dikenalan Pramono Anung (55%) masih lebih rendah dibanding Ridwan Kamil (92%) sebagai sesama calon gubernur.
Tapi pasangan Pramono Anung, yakni Rano Karno, sangat populer bagi warga Jakarta (dikenal oleh 93%). Dari sisi kualitas, tingkat penerimaan terhadap Pramono Anung dan Rano Karno juga lebih positif dibanding calon lainnya.
"Di antara yang tahu, yang suka kepada Rano Karno mencapai 92%, sementara tingkat kesukaan Pramono Anung sekitar 77%. Tingkat penerimaan kedua tokoh itu lebih tinggi dibandingkan dengan tokoh atau calon-calon kainnya: Ridwan Kamil (74%), Suswono (61%), Dharma Pongrekun (57%), dan Kun Wardana (59%). Ini menjelaskan mengapa pasangan Pramono-Rano sementara unggul secara signifikan untuk sementara ini," pungkasnya.