Semakin Jelas, Begini Peta Pilpres Usai Golkar dan PAN Merapat ke Prabowo
Golkar dan PAN memutuskan merapat mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Golkar dan PAN memutuskan merapat mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Semakin Jelas, Begini Peta Pilpres Usai Golkar dan PAN Merapat ke Prabowo
Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) di Pemilu 2024. Manuver dua partai yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu, semakin memperjelas peta politik di Pilpres tahun depan.
- Mesin Politik Poros Prabowo Dinilai Sangat Kuat Hadapi Pilpres 2024
- Prabowo: Saya Masih Bisa Ngajar Taktik Pleton, Tapi Kalau Politik Malam Hari Dag Dig Dug
- Golkar Gabung Prabowo, JK: Kondisi Politik Sulit, Itu Kenyataan yang Ada
- Dukung Prabowo, Ini Peta Pemilih Golkar dan PAN soal Capres di Survei Terakhir
Kini ada lima partai yang tergabung dalam KKIR. Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Golkar dan PAN.
Meski sosok calon wakil presiden (Cawapres) belum diumumkan, namun dengan kondisi koalisi gemuk tersebut, Prabowo semakin percaya diri menghadapi Pilpres 2024.
"Kita akan berhadapan dengan suatu pemilihan umum, kita akan bertanding dengan gagah dan ksatria. Kita akan melancarkan kampanye yang terbuka, yang tidak akan menjelek-jelekan atau mencela pihak manapun. Kita yakini prrestasi yang sudah dibuat dan kita yakini hal-hal yang akan kita laksanakan dengan pertandingan yang baik, kita minta mandat dari rakyat," kata Prabowo di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8).
Golkar mendasarkan alasannya mendukung Prabowo karena rekam jejak politik mantan Danjen Kopassus tersebut. Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto menjelaskan, Prabowo memiliki hubungan dengan dengan partai berlambang pohon beringin.
"Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan ke Prabowo Subianto, tak lain dan tak bukan karena Bapak Letjen Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar. Oleh karena itu beliau selalu mengikuti kegiatan di Partai Golkar, dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter, searah, sejalan, dan setujuan dengan Partai Golkar," tutur Airlangga.
Sementara itu, PAN menyayangkan kebersamaan dengan Gerindra di dua pemilu sebelumnya harus berakhir. Alasan ini menjadi dasar bagi PAN untuk kembali mendukung Prabowo. "Kenapa PAN mengambil keputusan itu? Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit, kenapa tidak sabar? Kami meyakini perjuangan 10 tahun akan tuntas, karena kita hari ini sudah bersama-sama dengan Gus Muhaimin Iskandar," kata Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Capres Ganjar Pranowo saat ini didukung oleh empat partai politik. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Alasan PPP mendukung Ganjar karena pernah memberikan dukungan serupa pada Ganjar saat pemilihan Gubernur Jateng pada periode 2018-2023. Di mana dalam Pilgub itu Ganjar berpasangan dengan kader PPP yaitu Taj Yasin Maimoen.
"Dukungan serupa pernah diberikan PPP pada Pilkada Jateng pada 2018. PPP telah menghantarkan beliau (Ganjar) menjadi Gubernur Jateng dengan berpasangan dengan kader PPP yaitu Taj Yasin," Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Rabu (26/4).
Terbaru, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy merespons positif merapatnya Golkar dan PAN ke Prabowo. Kondisi ini semakin menguntungkan PPP dalam mengusung Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Cawapres Ganjar.
"Ini juga semakin menjadikan kami (PPP), bersemangat. Karena komposisi ini memperbesar peluang Ketua Bappilu PPP, Pak Sandi, sebagai cawapres mas Ganjar. Juga ini akan melecut semangat koalisi partai-partai pengusung GP untuk all out dengan semangat now or never!" jelasnya.
Sedangkan Capres Anies Baswedan disokong oleh empat partai. Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat dan Partai Ummat. Sama seperti dua capres lainnya, Anies juga belum mengumumkan sosok Cawapres yang akan mendampinginya di Pemilu 2024. Sejumlah nama yang mengemuka adalah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Anies buka-bukaan soal sosok Cawapres. Anies mengaku pembahasan terkait Cawapres memang ada dan mendiskusikan dengan serius. Dia menjelaskan, pihaknya bekerja menggunakan beberapa parameter untuk penentuan sosok cawapres. Di sisi lain, waktu untuk pendaftaran pasangan Capres Cawapres juga masih jauh. "Bukan hanya soal deklarasinya kapan ketika pertama kali dicalonkan, tapi juga di sisi lain kita masih ada waktu sampai pendaftaran di bulan Oktober yang akan datang," jelas Anies saat berbicang dengan Karni Ilyas di Youtube pribadinya, 29 Juli 2024.
"Jadi secara umum kita ingin agar apa yang menjadi koalisi kita kemudian pasangan yang diusung itu bisa punya efek elektoral yang cukup baik dan itu ada momentumnya ada timingnya Jadi bukan sekedar tentang siapanya saja tapi juga timingnya nah Kami merasa waktunya mungkin belum bukan hari ini nih bukan besok ya kira-kira begitu," beber Anies.