Sepak Terjang M Taufik di Kancah Politik
Mohamad Taufik dipecat dari Partai Gerindra. Dia dianggap tak loyal dan terlalu banyak manuver di luar kewenangan partai tempatnya bernaung.
Mohamad Taufik dipecat dari Partai Gerindra. Dia dianggap tak loyal dan terlalu banyak manuver di luar kewenangan partai tempatnya bernaung.
Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Wihadi Wiyanto membeberkan kesalahan-kesalahan fatal Taufik. Menurut dia, kesalahan Taufik diakumulasi dari pelaksanaan Pilpres 2019 hingga saat ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Bagaimana Muhammad Fardhana menjadi viral? Muhammad Fardhana juga masuk dalam kategori abdi negara tampan yang viral di Indonesia. Calon suami pedangdut Ayu Ting Ting ini diketahui bertugas di Batalyon Raider 509/Balawara Yudha di Jember.
-
Bagaimana M Halili menjadi viral? Pria asal Sampang, M Halili, menjadi viral di media sosial setelah ia berkaraoke lagu 'Bebas' milik Rhoma Irama. Dalam video tersebut, ia terlihat nyanyi dengan santai namun suaranya yang khas menarik perhatian.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Pertama, Taufik yang menjabat Ketua DPD DKI Jakarta, gagal memenangkan pasangan Prabowo-Sandi di ibu kota.
"Tak hanya itu, pada saat saudara Taufik menjadi Ketua DPRD kantor DPD Partai Gerindra tidak ada. Dan juga saat Pilpres DKI kalah itu menjadi catatan juga," kata Wihadi.
Kemudian, M. Taufik diketahui kerap disebut terlibat dalam perkara tindak pidana korupsi di lingkungan pemerintah DKI. "Ada beberapa kasus korupsi yang masih berjalan prosesnya dan diperiksa di KPK," ujarnya.
Sepak Terjang M Taufik
Taufik bukan orang baru di politik. Kiprahnya bersama Gerindra sudah 13 tahun. Bahkan dia ikut mendirikan DPD Gerindra Jakarta.
Pada tahun 2012 lalu, di bawah komando Taufik, bersama PDIP dia memenangkan pasangan Jokowi-Ahok. Koalisi ini menumbangkan incumbent Fauzi Bowo - Nahrawi Ramli.
Kemudian pada 2017 lalu, M Taufik juga berhasil menumbangkan incumbent di Jakarta. Kala itu, Anies-Sandi menang melawan Ahok-Djarot.
Sebelum di Gerindra, M Taufik tercatat pernah berkiprah di Golkar dan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).
Dikutip dari situs resmi DPRD DKI, sejumlah organisasi pernah diikuti Taufik. Mulai dari Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia, Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok.
Kemudian, Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta, Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Jayabaya, Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional-Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta dan Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ).
Dosa M Taufik Bagi Gerindra
Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Wihadi Wiyanto membeberkan kesalahan-kesalahan fatal yang menyebabkan Mohamad Taufik dipecat dari Partai Gerindra sebagai kader.
Wihadi menyebut kesalahan Mohamad Taufik diakumulasi dari pelaksanaan Pilpres 2019 hingga saat ini.
Pertama, selaku kader Partai Gerindra juga sebagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta dan menjabat di DPRD DKI Jakarta dari fraksi Gerindra, dinyatakan telah gagal dalam menjalankan amanah Partai terkait dengan kalahnya perolehan suara pasangan Prabowo-Sandi di DKI Jakarta pada Pilpres 2019.
"Tak hanya itu, pada saat saudara Taufik menjadi Ketua DPRD kantor DPD Partai Gerindra tidak ada. Dan juga saat Pilpres DKI kalah itu menjadi catatan juga," kata Wihadi, saat diwawancarai di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (7/6).
Kemudian, M. Taufik diketahui kerap disebut terlibat dalam perkara tindak pidana korupsi di lingkungan pemerintah DKI.
"Ada beberapa kasus korupsi yang masih berjalan prosesnya dan diperiksa di KPK," ujarnya.
Kebohongan-kebohongan juga sering dilontakan M. Taufik, di mana pada persidangan sebelumnya oleh MKP pada 21 Febuari 2021, M. Taufik mengaku akan loyal dan setia kepada Partai Gerindra. Nyatanya, ia melanggar AD/ART yang diatur oleh Partai dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto itu.
"Namun kenyataannya dia sudah kita tanyakan berkali-kali pada saat sidang di bawah sumpah apakah akan keluar dari Partai Gerindra dia menyatakan akan tetap di Gerindra," ungkapnya.
Tak hanya itu, M. Taufik selaku kader Partai Gerindra, telah banyak memberikan statemen atau pernyataan-pernyataan di media pemberitaan nasional terkait dengan pergantian dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Padahal diketahui bahwa pernyataannya tersebut banyak yang tidak benar dan telah menyudutkan Partai Gerindra bahkan pernyataan tersebut membuat gaduh di masyarakat dan dalam internal.
"Oleh sebab itu, MKP ada lima majelisnya sepakat untuk memutus saudara Taufik, memecat sebagai kader Partai Gerindra mulai keputusan itu di sampaikan pada hari ini," tegas Wihadi.
(mdk/rnd)