Sepakbola jadi cara redakan tensi politik dalam pilkada Depok
Kedua pasangan calon itu akan duel dengan polisi di lapangan hijau.
Kapolresta Depok, Kombes Pol Dwiyono mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya buat meredam potensi konflik dalam pilkada Depok. Hal itu dilakukan pasca beredarnya spanduk diduga kampanye hitam, dan memajang foto salah satu pasangan calon beberapa waktu lalu.
Buat mencairkan suasana, pihaknya juga akan menggelar pertandingan sepak bola, dengan mengajak pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Depok, pada Sabtu (14/11). Dengan demikian diharapkan terjadi keakraban masing-masing pasangan calon.
"Ini namanya fun game. Nanti peserta sepak bola ada paslon, Polres, Kodim, KPU dan Panwaslu," kata Dwiyono, di Depok, Jumat (13/11).
Dwiyono juga mengatakan sudah mempertemukan kedua pasangan calon, dan menjalin komunikasi. Dia berharap, jika antara pasangan calon sudah rukun, diharapkan para pendukungnya juga melakukan hal sama.
"Pokoknya pada Pilkada Depok ini kami ingin semuanya kondusif. Tidak ada resistensi yang bisa membuat kisruh," ucap Dwiyono.
Menurut Dwiyono, langkah itu diambil sebagai salah satu upaya mencairkan suasana politik, yang belakangan sedikit memanas. Dia mengakui, tensi politik di Depok saat ini meninggi, terlebih pasca beredarnya spanduk itu.
Ditemui usai rapat koordinasi di Polresta Depok, calon Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, berjanji mengikuti fun game itu. Pasangan nomor urut dua itu mengaku sangat senang dengan olahraga sepakbola, sehingga langsung setuju ketika diajak duel dengan kandidat lain.
"Iya, kami diundang untuk ikut fun game. Jadi skemanya dua pasangan calon bersatu melawan Polresta Depok," kata Pradi.
Baca juga:
Soal spanduk SARA, tim Idris-Pradi minta jangan asal tuding
Duet Dimas-Babai anggap spanduk SARA di Depok adalah kampanye hitam
Cerita spanduk 'Satu Kelurahan, Satu Gereja' yang bikin heboh Depok
Kapolri tegaskan penyebar spanduk SARA di Depok kena Hate Speech
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.