SMRC: 40 Persen warga percaya aksi 411 dimanfaatkan untuk Pilgub DKI
Survei ini dilaksanakan pada 22-28 November dengan memakai jumlah sampel 1012 responden, di mana mereka telah memiliki hak pilih.
Dalam pidatonya usai Aksi Bela Islam II tanggal 4 November 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengatakan bahwa aksi tersebut ditunggangi aktor politik. Pernyataan Jokowi tersebut menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan.
Temuan hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan bahwa sebagian besar warga meyakini bahwa aksi 411 ditumpangi oleh kepentingan politik. Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengungkapkan banyak warga yang percaya bahwa aksi 411 dimanfaatkan untuk kontestasi Pilkada DKI.
"Ketika diajukan pertanyaan 'percaya bahwa demonstrasi 411 ditunggangi pihak-pihak yang punya kepentingan politik dalam Pilkada DKI?' sebanyak 40,7 persen mengaku percaya, 23,4 persen tidak percaya dan sisanya 35,9 persen tidak berkomentar," kata Saiful di Hotel Atlet Century, Kamis (8/12).
Meski begitu, Saiful menjelaskan bahwa aksi ini tidak terkait dengan kepemimpinan Jokowi. Hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan warga terhadap pemerintahan saat ini cukup memuaskan.
"Akar legitimasi kepemimpinan nasional itu adalah kondisi ekonomi, politik, hukum, keamanan dan kebebasan mengkritik pemerintah dan menjalankan agama," terangnya.
Saiful menegaskan, keadaan ekonomi saat ini baik-baik saja, situasi hukum dan keamanan juga mulai menunjukkan perkembangan yang baik.
"Negara sedang berjalan ke arah yang benar, warga percaya pada kepemimpinan Jokowi, kinerja Presiden dinilai positif. Selain itu kinerja kabinetnya juga dinilai baik dan trust terhadap lembaga-lembaga publik juga baik," tandasnya.
Survei ini dilaksanakan pada 22-28 November dengan memakai jumlah sampel 1012 responden, di mana mereka telah memiliki hak pilih. Pengambilan sampel dilakukan secara random dengan margin of error sebesar 3,1 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.