SMRC: Covid-19 Membuat Masyarakat Apatis Terhadap Politik
Pada survei pemilihan calon presiden, sebelum pandemi Covid-19 meluas, responden yang tidak memilih tokoh pilihan calon presiden hanya 23,8 persen. Namun, pada survei Desember 2020 ini, naik menjadi 31,5 persen.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan pandemi Covid-19 membuat masyarakat apatis terhadap politik. Baik politik pemilihan presiden maupun partai. Hal itu terlihat dari peningkatan jumlah responden yang tidak memilih salah satu tokoh calon presiden maupun pilihan partai politik.
"Covid-19 cenderung membuat masyarakat menjadi apatis terhadap calon presiden dan partai politik," ujar Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas saat rilis survei, Selasa (29/12).
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Bagaimana cara SMRC menentukan sampel untuk survei Pilgub Sulteng 2024? Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
-
Apa yang menjadi fokus utama survei SMRC mengenai Pilgub Sulteng 2024? Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis, simulasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024, bertajuk 'Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah' yang dirilis pada Rabu, (22/5).
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
Pada survei pemilihan calon presiden, sebelum pandemi Covid-19 meluas, responden yang tidak memilih tokoh pilihan calon presiden hanya 23,8 persen. Namun, pada survei Desember 2020 ini, naik menjadi 31,5 persen.
"Juga lebih besar dibanding pengalaman sebelumnya pada 2010 dan 2015,survei survei empat tahun menjelang pemilihan, di mana yang tidak mau memilih calon presiden antara 15,8-20,5 persen," jelas Abbas.
Begitu juga responden yang tidak memilih partai politik meningkat tajam. Dari 21,9 persen pada Maret 2020, menjadi 30,7 persen pada Desember 2020. Angka ini pun lebih tinggi jika dibandingkan pada survei 2010 dan 2015 lalu.
"Proporsi warga yang tidak mau mendukung partai dalam survei Desember 2020 30,7 persen, lebih besar dibanding masa normal sebelum Covid-19 meluas dalam survei Maret 2020 21,9 persen," jelas Abbas.
Survei SMRC ini dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden pada 23-26 Desember 2020. Sebanyak 1202 responden dipilih dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC dengan jumlah proporsional menurut provinsi. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
SMRC: Masyarakat Menilai Korupsi di 2020 Lebih Banyak dari Tahun Sebelumnya
Survei Elektabilitas Partai SMRC: PDIP Teratas, Gerindra Stabil dan Sisanya Menurun
Survei SMRC: Kalah dari Ganjar, Prabowo Ditinggal Pendukungnya
Survei Capres SMRC: Ganjar Teratas, Prabowo Diprediksi Berat Jika Bertarung di 2024
SMRC: Partisipasi Pilkada di Perkotaan Lebih Rendah Dibanding Warga Pedesaan
Survei SMRC: 46% Masyarakat Berpendidikan Tinggi Tak Memilih di Pilkada Serentak