Soal ancaman PKS abstain di pilpres, PDIP nilai bagian strategi politik
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai rencana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk abstain atau tidak mendukung calon di Pilpres 2019 hanya bagian strategi politik. Wacana abstain digulirkan PKS jika kader mereka tidak dipilih sebagai calon wakil presiden oleh Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai rencana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk abstain atau tidak mendukung calon di Pilpres 2019 hanya bagian strategi politik. Wacana abstain digulirkan PKS jika kader mereka tidak dipilih sebagai calon wakil presiden oleh Prabowo Subianto.
"Ya setiap partai punya strategi. Ada yang pakai strategi abstain. Tapi saya pikir itu hanya bagian dari strategi sendiri," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/8).
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Meski demikian, Hasto menolak berkomentar lebih detail soal manuver PKS itu. PDIP tidak ingin ikut campur dengan urusan partai politik lain.
"Jadi saya pikir setiap partai akan punya sikap terhadap siapa yang akan didukung, siapa capres dan cawapres. Sekali lagi kami tidak mencampuri rumah tangga parpol lain," tandasnya.
Sebelumnya, PKS mempertimbangkan untuk abstain atau tidak bersikap di Pemilu Serentak 2019. Sikap itu kemungkinan akan dilakukan jika kader PKS tidak dipilih menjadi calon wakil presiden oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"(Abstain) itu salah satu opsi yang mungkin diambil kalau memang situasinya tidak memungkinkan," kata Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin saat dihubungi, Rabu (1/8).
Suhud menuturkan, PKS masih menunggu keputusan soal cawapres yang dipilih oleh Prabowo. Pihaknya masih berpegang kepada putusan Majelis Syuro yang mengajukan 9 kader sebagai cawapres.
Selain keputusan Majelis Syuro, PKS juga menimbang hasil rekomendasi ijtima ulama GNPF dan tokoh nasional. Ijtima ulama merekomendasikan dua nama cawapres yaitu Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri.
Baca juga:
Tak dapat Cawapres, PKS buka opsi abstain di Pilpres 2019
Demokrat merapat, PKS ingatkan komitmen Prabowo soal Cawapres
Membandingkan cara Jokowi dan Prabowo kumpulkan barisan koalisi
3 Tokoh dorong Ustaz Abdul Somad jadi cawapres Prabowo, tapi tetap ditolak
Demokrat nilai koalisi Prabowo tak ada kemajuan, PKS-PAN belum legowo soal cawapres
Sekjen Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat bertemu bahas cawapres Prabowo malam ini